Tusuk Ayah Tiri Dengan Badik, Fendi: Dia Lelaki Tak Bertanggung Jawab
Kebencian Fendi itu diakibatkan oleh sikap Sardi yang selalu acuh dan tidak bertanggungjawab terhadap ibunya
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Fendi Hermansyah (24) sudah menahan emosi terlalu lama kepada Kardi (46), ayah tirinya. Kebencian Fendi itu diakibatkan oleh sikap Sardi yang selalu acuh dan tidak bertanggungjawab terhadap ibunya, yang dinikahi pada 2011 lalu.
Apalagi saat ini ibu Fendi bernama Eti (40), sedang hamil tujuh bulan dan Sardi sama sekali tidak memperdulikannya. Kehamilan Eti merupakan yang kedua kalinya dari pernikahannya dengan Kardi.
"Dia pergi begitu saja meninggalkan ibu saya. Bukannya ngasih nafkah, dia malah meras uang milik ibu," kata Tendi ditemui di Mapolsektro Tamansari, Jakarta Barat, Selasa (18/3/2014) sore.
Ibu Tendi sendiri tinggal di Desa Wanasara, Kecamatan Kalimanggis, Kuningan, Jawa Barat. Lama tak ada kabar, keberadaan Kardi terendus oleh Tendi. "Saya dapat informasi dari teman kalau dia bekerja sebagai supir kontainer di Tanjungpriuk," kata Fendi.
Ketika bertemu di Tanjungpriuk, Fendi mengajak Kardi untuk pulang ke Kuningan, menemui ibunya. Tetapi Kardi menolak dan sempat terjadi cek-cok mulut di sana. Kardi kemudian malah mengajaknya ke rumah kontrakan seorang rekan Sardi bernama Dendi Herdiansyah di Jalan Kerajinan I, Kebun Sayur RT012/10 Kelurahan Keagungan, Tamansari, Jakarta Barat.
Kardi tetap tak mau pulang ke Kuningan untuk menafkahi ibu dan saudara tirinya, justru memberikan kalimat yang menyinggung perasaannya. "Dia bilang, kalau kamu dan ibumu nggak bisa ngidupin anak itu, kasih saja ke orang lain," kata Tendi menirukan ucapan Kardi. Bahkan, dalam perdebatan itu, Kardi sempat memukulnya. Pemuda tersebut sudah terbakar emosi. Terlebih malam itu Kardi berniat pergi dan menghindar dari pembicaraan.
Tetapi Fendi berulangkali menahan Kardi dan Kardi juga melakukan perlawanan sehingga suasana berkali-kali memanas. Ia kemudian mengambil badik miliknya dan menusukkannya ke dada kanan Kardi. Seketika, Kardi terkapar di dalam kamar kos milik Dendi.
Ia pun meninggal dengan bersimbah darah. Dendi Herdiansyah selaku saksi mata mengatakan, saat itu dirinya sudah berusaha melerai ketegangan korban dan pelaku. (Feryanto Hadi)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.