Psikolog: Kondisi Terkungkung, Memicu Tingkat Depresi
Menanggapi adanya kasus tewasnya Susi Susanti (20) seorang Pembantu Rumah Tangga (PRT) yang ditemukan tewas di teras lantai
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Reporter Wartakotalive.com, Dwi Rizki
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menanggapi adanya kasus tewasnya Susi Susanti (20) seorang Pembantu Rumah Tangga (PRT) yang ditemukan tewas di teras lantai 27 tower BP3 Apartemen Bellagio Residence, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (21/03/2014) sekira pukul 07.00 WIB diduga karena tingginya depresi dan putus asa yang dirasakan korban.
Asumsi tersebut disimpulkan Alife Junnes, Psikolog berdasarkan keterangan saksi, sepasang suami istri sekaligus majikan korban, Sumeet dan Indra Devi Chaturmal yang menyebutkan korban merasa tidak betah dan kerasan bekerja dengan mereka.
Selain itu, tambahnya, penemuan barang bukti di Tempat Kejadian Perkara (TKP) yakni dua buah tas punggung yang berisi sejumlah pakaian dan peralatan mandi korban semakin menguatkan dugaan korban terjatuh saat hendak melarikan diri.
"Disebutkan saksi kalau korban merasa tidak betah untuk bekerja di sana. Itu menandakan adanya konflik antara majikan dengan korban sejak pertama kali bekerja. Itulah pemicu depresi korban," jelasnya kepada Warta Kota, Jumat (21/03/2014).
Rasa ketidakpuasan yang muncul tersebut tambahnya, berubah menjadi tekanan dan kecemasan atas ketidaknyamanan yang dirasakan korban. Karena diketahui kalau permintaan korban yakni pulang ke kampung halamannya di Kampung Cibodas RT 04/03 Desa Majalaya, Cikalong Kulon, Cianjur, Jawa Barat tidak terlaksana.
"Depresi yang dirasakan korban semakin besar dan terpicu karena terkungkung dalam suatu ruangan. Kondisi itu memang sudah menjadi sifat dasar manusia apabila berada pada suatu ruangan dalam kurun waktu tertentu. Tekanan yang besar dalam diri pun akan memicu tindakan spontan irasional, seperti halnya yang dialami korban yang memutuskan untuk mencari jalan keluar melalui balkon apartemen untuk melarikan diri," jelasnya.