Pekan Depan, Rekayasa Lalin MRT Matang
Diharapkan, pekan depan rencana rekayasa atau pengaturan lalu lintas terkait MRT ini sudah matang dan tinggal dilaksanakan.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proyek Mass Rapid Transit (MRT) atau sarana transportasi massal yang akan melintas mulai dari Jalan MH Thamrin, Jalan Sudirman, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Fatmawati hingga ke Lebak Bulus direncanakan mulai memasuki tahap pembangunan skala besar atau pembangunan fisik dan konstruksi, pada 9 April 2014 mendatang.
Untuk itu, Ditlantas Polda Metro Jaya, Pemprov DKI atau Dishub DKI serta pelaksana proyek MRT akan duduk bersama atau menggelar rapat koordinasi untuk membahas rencana pengaturan lalu lintas di sepanjang ruas jalan yang dilintasi proyek.
Pengaturan lalin ini bertujuan meminimalisir dampak kemacetan yang mungkin ditimbulkan saat pembangunan MRT memasuki skala besar.
Diharapkan, pekan depan rencana rekayasa atau pengaturan lalu lintas terkait MRT ini sudah matang dan tinggal dilaksanakan.
Kabag Operasional Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto menjelaskan dalam beberapa hari ke depan akan ada rapat koordinasi atau pertemuan antara pihaknya dengan Dishub DKI dan pelaksana proyek terkait pengaturan lalin saat pembanguan skala besar mulai dilakukan.
"Sedang dikoordinasikan kapan duduk bersama dilakukan," katanya, Selasa (25/3/2014).
Menurutnya jika tidak pekan ini maka rapat koordinasi dilakukan pekan depan atau di saat-saat terakhir proyek memasuki tahap skala besar. Yang pasti, kata dia, paling lambat pekan depan perencanaan pengaturan lalin terkait MRT ini akan sudah matang dan siap diterapkan atau dilaksanakan. "Harus sudah siap pekan depan," katanya.
Sebelumnya Budiyanto, menuturkan, selain penyiapan personel polantas di lapangan, bentuk rekayasa lalin yang mungkin akan dilakukan adalah mulai dari pengadaan rambu dan marka, pemeliharaan, serta pemasangannya juga dilakukan pengalihan arus dan penutupan ruas jalan sementara, seiring pembangunan proyek yang memasuki tahap skala besar.
Bahkan, katanya, tidak menutup kemungkinan adanya pembangunan jalan darurat sementara untuk pengalihan arus kendaraan, jika memang hal itu dibutuhkan saat proyek berlangsung.
"Jadi rekayasa lalin yang akan dilakukan semuanya cukup luas. Ini semua untuk meminimalisir kemacetan saat proyek berlangsung. Itulah bagian rekayasa lalin," ujarnya.(bum)