Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fenomena Cabe-cabean Karena Pendidikan Seksual yang Salah

Fenomena cabe-cabean di kalangan remaja di kawasan sekitar Ibu Kota Jakarta berdampak buruk bagi mereka

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Fenomena Cabe-cabean Karena Pendidikan Seksual yang Salah
Wartakota/Soewidia Henaldi
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Fenomena cabe-cabean di kalangan remaja di kawasan sekitar Ibu Kota Jakarta berdampak buruk bagi mereka karena memberikan pendidikan seksual yang tidak semestinya.

"Saya terperangah oleh ulah para remaja Ibu Kota zaman sekarang. Fenomena "cabe-cabean" itu sebenarnya miniatur eksploitasi manusian atas manusia lain yang umumnya masih ABG (anak baru gede)," ujar pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel kepada Warta Kota, Selasa (1/4/2014).

Menurut Reza yang juga dosen Ubinus Jakarta ini, fenomena "cabe-cabean" bukan jadi motif yang sesungguhnya, tetapi lebih sebagai manifestasi need for power.

Pembalas sepeda motor liar ini memakai modus berupa grooming behaviour. Itu salah satu cara memikat anak perempuan yang masih remaja tersebut.

"Nekat di arena balap liar membuat tampilan motor menjadi keren itu adalah salah satu bentuk grooming behaviour maupun sikap-sikap tak asli lainnya di kalangan para remaja Ibu Kota," ucap Reza.

Reza mengatakan, sebenarnya fenomena cabe-cabean ini mirip pemerkosaan. Tapi, pada usia itu, para cabe tak akan dan belum sadar akan dampak buruk yang akan diterimanya.

"Cabe-cabe" ini cenderung mengikuti apa saja kemauan pembalap yang mereka kagumi karena grooming behaviour itu. Dari sini, mereka mudah digerakkan. Termasuk dijual kegadisannya dan sebagainya.

Berita Rekomendasi

Menurut Reza, ketika mereka sadar dan merasa terkelabui, itu bisa saja disebut pemerkosaan. Tapi pembuktiannya tidak mudah.

Sebenarnya, lanjut Reza, imbas dari seks bebas di usia ABG ini sangat berbahaya. Mereka sama saja meletakkan pondasi buruk dalam kehidupan seksualnya.

"Ada tahu apan yang akan terjadi selanjutnya atau di kemudian hari," ucap Reza.

Selanjutnya, anak-anak ini akan makin permisif dengan seks liar di usia dewasa. Menjadi pekerjsa seks komersial ataupun berganti-ganti pasangan. Sebab, pondasi seksualnya sejak usia belia sudah salah.

Ini kemudian akan berkembang ke berbagai masalah, perceraian, penyakit HIV/Aids, dan tentu saja pelacuran semakin tidak terkontrol. Jadi membiarkan "cabe-cabean" terus berkembang sama saja dengan pemeliharaan kerajaan pelacuran.

Tags:
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas