Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kaum Lesbian Kota Tua Merambah ke Dunia Kampus

Sikap kekasihnya yang selalu kasar dan possesif, membuatnya jiwanya begitu terpuku

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kaum Lesbian Kota Tua Merambah ke Dunia Kampus
ist
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM -- Tempat berkumpul penyuka sesama jenis tidak melulu di kawasan WIsata Kota Tua, namun juga tersebar di berbagai tempat. Meski masih malu-malu kucing, mereka kini mulai menampakkan jati dirinya.

Sebut saja namanya AG (20). Perempuan ini berstatus mahasiswi. Kampusnya di Depok, Jawa Barat. Sikap kekasihnya yang selalu kasar dan possesif, membuatnya jiwanya begitu terpukul.

Kata AG, trauma kekerasan seksual dan dan sifar kasar para pria menjadi salah satu latar belakang umum seseorang menjadi lesbian. "Lalu saya penasaran bagaimana sih rasanya pacaran dengan cewek. Soalnya di lingkungan teman-teman saya memang banyak pasangan yang belok seperti itu," ujarnya.

Dari sekadar mencoba-coba, AG kemudian benar-benar masuk lebih jauh ke dunia lesbian. Sempat menjalin hubungan dengan sesama femme, ia kemudian mulai mencari-cari butchy.

"Saya sengaja jalan ke kota tua memang mencari butchy. Dan pacar saya sekarang (seorang butchy) juga saya kenal di sana," katanya.

AG kemudian bercerita bagaimana fenomena lesbian sudah merambah ke lingkungan kampus. Dengan berbagai alasan, saat ini banyak kelompok lesbian di kampus-kampus yang tersebar di Jakarta.

"Ada yang memang terlihat mencolok dan adapula yang masih sembunyi-sembunyi. Jaman sekarang hal seperti ini memang sudah tidak begitu tabu. Sebagian sudah tidak perduli anggapan orang bagaimana," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Istilah AC-DC pun kemudian muncul. "Jadi mereka (kaum lesbian) selain punya pasangan lesbi juga punya cowok. Ada yang memang ingin mencari uang dengan menjadi lesbian, namun ada pula yang didasari cinta karena mereka benar-benar 'belok'."

Khusus bagi AG sendiri, demi meyakinkan kepada orangtuanya bahwa 'dirinya normal', ia pun menggaet seorang laki-laki untuk menjadi kekasihnya. "Soalnya saya pernah sempat ketahuan sama orang tua. Sekarang sih punya cowok juga, yah, supaya mereka tidak curiga saja," katanya.

Sementara itu Devi Rahmawati, Sosiolog dari Universitas Indonesia, di kalangan menengah ke atas, termasuk para mahasiswi, lebian seolah menjadi hidup yang gaya.

"Bukan gaya hidup, tapi mereka ingin menunjukkan dirinya bisa melakukan itu (menjadi lesbian) saat di sekelilingnya banyak bermunculan pasangan penyuka sesama jenis," ujarnya.

Adalah keinginan untuk menunjukkan eksistensi ini, lanjutnya, menjadi penyebab munculnya kelompok-kelompok baru di kalangan lesbian kampus.

"Mereka akhirnya membentuk sebuah perkumpulan atau komunitas kecil untuk sekadar berkumpul, bertukar cerita. Dan perlu diketahui, orientasi seks sesama jenis ini cenderung menular," terang Devi.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas