Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nasib Warga Tanjungduren di Ujung Mesin Pompa

Saluran air tambahan untuk menangani banjir di Jalan S Parman depan Universitas Tarumanegara dan Citralan belum benar-benar efektif.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Nasib Warga Tanjungduren di Ujung Mesin Pompa
warta kota/nur ichsan
Ruas Jalan S Parman, yang berada di sekitar Mal Citraland dan Kampus Trisakti, tergenang banjir hingga sepinggang orang dewasa, sehingga tidak bisa dilewati kendaraan, kecuali tol dalam kota yang sedikit terhambat seperi terlihat Kamis (17/1/2013). Ini membuat aktifitas perekonomian di wilayah itu lumpuh total. (Warta Kota/Nur Ichsan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saluran air tambahan yang dibuat Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Barat untuk menangani banjir di Jalan S Parman depan Universitas Tarumanegara dan Citraland tampaknya belum benar-benar efektif.

Buktinya, beberapa kali turun hujan kawasan itu masih tergenang. Folder atau embung yang dibuat di kawasan itu juga tidak kuasa 'mengusir' genangan. Pihak Sudin Tata Air beralasan, intensitas hujan yang tinggi menjadi penyebabnya, lantaran air di Kali Grogol tidak bisa menampung semua air yang masuk.

"Di situ kita sudah pasang genset untuk memompa air, tapi memang kalau hujan lebat genset itu belum maksimal. Rencananya akan kami tambah genset di sana," katanya ketika dikonfirmasi, Selasa (22/4).

Selain melanda arteri S Parman, genangan juga selalu terjadi di ruas Jalan Tangjungduren Raya, tepatnya di depan kantor Kelurahan Tanjungduren Utara, Grogolpetamburan, Jakarta Barat ketika turun hujan lebat.

"Setiap hujan genangan bisa mencapai 40 sentimeter. Banjir disebabkan oleh air Grogol meluap dan posisi jalan kita lebih rendah, sehingga airnya kembali lagi dan menggenangi jalan," kata Lurah Tanjung Duren Utara, Hany Wahyuni ditemui Warta Kota, Selasa (22/4).

Adapun untuk mengatasi genangan, baik di Jalan S Parman maupun Jalan Tanjungduren Raya, kata Hany, tergantung kepada mesin pompa air yang didatangkan oleh Dinas PU.

"Penangan genangan hanya dengan memompa air. Masalahnya, mobil pembawa mesin pompa air tidak selalu stand by di sini. Jadi, nasib genangan tergantung kepada kedatangan mesin pompa air," katanya.

Berita Rekomendasi

Bahkan, untuk mengantisipasi banjir, pihak kelurahan menyediakan satu perahu karet yang bisa digunakan masyarakat, termasuk penghuni apartemen Mediterania.

"Ya jelas mengganggu mobilitas, tidak hanya para pegawai kelurahan maupun pegawai perkantoran di sekitar Tanjungduren, namun aktivitas warga juga terganggu. Selain itu lalu lintas warga juga terganggu," katanya.

Sementara itu, terkait genangan di Jalan Tanjungduren Raya, Pamudji mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Sudin PU Jalan.(Feryanto Hadi)

Tags:
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas