Ribuan Warga Cikarang Selatan Krisis Air Bersih, Sekadar Cebok pun Sulit
Pipa distribusi air bersih milik PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi mengalami kerusakan parah (pecah) di area SPBU dekat jembatan tol KM 30 di Jl. Cibarusah
Penulis: Gusti Sawabi
Tribunnews.com, Bekasi - Pipa distribusi air bersih milik PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi mengalami kerusakan parah (pecah) di area SPBU dekat jembatan tol KM 30 di Jl. Cibarusah, Cikarang Selatan. Menurut info yang beredar, pipa pecah tersebut berada 6 meter di bawah permukaan tanah tepat di bawah cor beton area SPBU pada Minggu (20/4/22014).
Pecahnya pipa distribusi tersebut mengakibatkan krisis air bersih bagi ribuan pelanggan di Cikarang Selatan.
Ketua RT.30/RW.07, Perum Taman Sentosa, Pasirsari Cikarang Selatan, M. Pangudiyono kepada Tribunnews.com, Rabu (23/4/2014) menyatakan bahwa warganya mengalami kesulitan air bersih.
“Kami sangat menggantungkan pasokan air bersih dari PDAM, sebab kami tidak punya sumber lain. Untuk membuat sumur bor kami berpikir dua kali, sebab di sini sulit air. Kami pelu mengebor sedikitnya 60 meter baru mendapat air, itupun kualitas air tidak bisa dijamin”, tuturnya.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sejak Minggu (23/4/2014) warga terpaksa membeli air dari truk tangki.
“Mereka membeli secara swadaya dengan harga Rp 600-800ribu/tangki”," katanya. Namun ada juga warga yang mencukupi kebutuhannya dengan membeli kemasan air isi ulang.
“Ya bagaimana lagi kondisi di rumah tidak ada air, mau cebok saja sulit, apalagi mandi” ujar Riwanto seorang warga Pasirsari yang memenuhi mobil pikapnya dengan galon-galon kosong untuk diisi.
“Puyeng kalau tidak ada air, berapa lama lagi kami harus menunggu selesainya perbaikan itu?” katanya.
Menurut Pangudiyono, problem air bersih di perumahannya bukan baru kali ini. Suplai air yang sedikit dan kualitas air yang meragukan juga menjadi konsumsi sehari-hari.
“Kebetulan rumah saya di blok yang agak tinggi, akibatnya air tidak mengalir sama sekali pada jam-jam sibuk pagi hari, kondisi ini sudah bertahun-tahun. Kami sudah pernah lapor ke petugas PDAM, namun praktis tidak ada perubahan, tetap saja air sulit di pagi hari dan kadang-kadang keruh”, imbuhnya.
Ketika ditanya apa harapannya, Pangudiyono mengatakan, “Warga hanya ingin dipenuhi kebutuhan air bersih secara baik, suplai dan kualitas baik. Warga sudah marah karena masalah distribusi air ini sangat sering terjadi, alasannya selalu pipa pecah. Problem ini sudah bertahun-tahun, tetapi tidak dituntaskan. Saya berharap Bupati Bekasi ambil peran yang lebih konkret untuk mengatasi problem menahun ini. Di perumahan Taman Sentosa ini ada ribuan KK yang menggantungkan nasib air bersihnya ke PDAM,” katanya.
Sementara itu Ketua Forum Komunikasi RT-RW Taman Sentosa (FKTS), H. Muhammad Taufik Hidayat mengatakan bahwa FKTS sebagai perwakilan warga telah melayangkan surat pengaduan ke manajemen PDAM.
“Namun hingga saat ini surat yang kami kirim kepada Direktur Utama PDAM tersebut belum mendapat tanggapan. Hampir setiap saat saya mendapatkan keluhan dari warga. Saya datang langsung melihat lokasi perbaikan pecahnya pipa untuk melihat perkembangannya seperti apa dan menginformasikan langsung kepada warga melalui forum-forum yang ada. Dugaan saya, pelanggan di perumahan di daerah selatan seperti Serang Baru juga terdampak. Saya hanya berharap manajemen PDAM turun gunung menyelesaikan masalah ini secepatnya, ” imbuhnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.