Pemerintah Harus Berikan Kesempatan Kepada Bocah Autis
"Hal itu merupakan tanggung jawab negara," ujar Direktur Indonesian Benelux Chamber of Commerce Elmar Bouma.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah harus memberikan kesempatan kepada anak-anak penyandang autis untuk berkontribusi dalam masyarakat. "Hal itu merupakan tanggung jawab negara," ujar Direktur Indonesian Benelux Chamber of Commerce Elmar Bouma.
Elmar memberikan pidato dalam Seminar Pemberdayaan Anak Penyandang Autis Dalam Memasuki Dunia Kerja di Hotel Century Park, Jakarta Selatan, Rabu (30/4/2014). Acara ini digagas Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk memperingati Bulan Kepedulian Autis Sedunia yang jatuh setiap bulan April.
Tak hanya pemerintah, menurutnya, pihak swasta juga seharusnya ikut mendukung program pemberdayaan ini. "Perusahaan harus aktif mencari orang-orang berkebutuhan khusus dan membuat pekerjaan yang bisa dikerjakan oleh mereka," ujar pria asal Belanda ini.
Pihak swasta memang harus didorong untuk melakukan hal ini. Ia menyarankan pemerintah untuk memberikan insentif dan sejumlah fasilitas bagi swasta agar familiar dengan isu ini. Elmar bercerita awalnya ia sempat ragu tentang kemampuan penyandang autis. Namun setelah melihat kemampuan mereka ia berubah pikiran.
"Mereka ternyata dapat melakukan hal yang orang biasa tidak bisa lakukan. Mereka melengkapi kita," paparnya.
Elmar saat ini aktif mendorong banyak perusahaan di Indonesia untuk membuka lapangan pekerjaan bagi penyandang autis. Ia berharap Indonesia bisa meniru Belanda yang memberikan 5% lapangan pekerjaan bagi orang berkebutuhan khusus.(Abraham Utama)