Siswa Berkebutuhan Khusus Kesulitan Jalani UN
Kurangnya perhatian dan pendampingan bagi siswa berkebutuhan khusus masih dialami oleh beberapa orang siswa SMP saat ini
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Reporter Wartakotalive.com, Dwi Rizki
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kurangnya perhatian dan pendampingan bagi siswa berkebutuhan khusus masih dialami oleh beberapa orang siswa SMP saat ini. Seperti halnya pada hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional (UN) yang digelar di SMP 226 Cilandak, Jakarta Selatan hari ini, Senin (5/5/2014).
Beberapa siswa tuna netra mengaku mengalami kesulitan saat mengerjakan ujian dikarenakan tidak adanya guru pengawas yang membantu membacakan soal selama ujian berlangsung. Padahal pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yang diujikan berisi puluhan soal yang terdiri dari soal cerita, gambar, denah hingga grafik.
"Waktu ujian tadi, pengawas ada dua, satu ngebantu ngerjain ujian, satunya lagi ngawasin. Coba kalau yang bantuin (membacakan soal-red) ada empat orang, sesuai sama jumlah siswanya, pasti kita bisa lebih gampang ngerjainnya," jelas Fadli (15) siswa kelas IX-3 SMPN 226 Jakarta sembari tertawa meringis.
Karena, menurutnya, selain soal yang diujikan berisi materi yang banyak, yakni sebanyak 50 soal yang tertuang dalam 72 lembar soal, beberapa soal yang diujikan berisi gambar, denah hingga grafik. Sehingga, dirinya mengaku hanya bisa membayangkan soal cerita yang berbentuk braile saja, tanpa bisa mengetahui gambar ataupun bentuk denah yang terdapat dalam soal.
"Apalagi soalnya cuma satu terus buat dua orang, jadi kita harus gantian ngerjainnya. Bingung juga, tapi nggak apa-apa lah," ungkapnya tertawa.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.