Kapolda : Polisi di Jakarta Kekurangan Rompi Antipeluru
Kapolda Metro Jaya, Irjen Dwi Priyatno, menegaskan polisi di ibukota Jakarta kekurangan rompi antipeluru.
Editor: Hasanudin Aco
Tribun Jateng/A Prianggoro/A Prianggoro
SERTIJAB KAPOLDA JATENG - Hujan yang turun saat upacara pisah sambut pucuk pimpinan di Kepolisian Polda Jawa Tengah, Jumat (21/3) pagi, tak menyurutkan kemeriahan. Irjen Dwi Priyatno yang menjabat Kapolda Jateng selama 9 bulan terakhir ini dipindah tugas menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya. Sementara Kapolda Jateng yang baru, Brigjen Noer Ali, sebelumnya merupakan Kapolda Sumatera Barat. (Tribun Jateng/A Prianggoro)
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Mohamad Yusuf
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya, Irjen Dwi Priyatno, menyesalkan tertembaknya anggota Jatanras Polda Metro Jaya, Briptu Jefri, oleh pelaku perampokan, Maju Santoso (35) atau Mayo, di Jalan DI Panjaitan, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (26/5/2014) siang.
Meskipun, ia mengatakan, hal tersebut adalah resiko anggota Polri dalam bertugas.
Namun, atas kejadian tersebut, ia mengakui, bahwa pihaknya kekurangan rompi peluru.
"Kami punya rompi anti peluru, namun terbatas, ya tidak semua anggota memakainya," kata Dwi Priyatno, saat mengunjungi Briptu Jefri, di RSUP Persahabatan, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (26/5/2014) malam.
Oleh karena itu, lanjut dia, tahun ini pihaknya sudah melakukan pengadaan. Khususnya rompi anti peluru level 3 untuk senjata api pendek. "Mudah-mudahan nanti tercukupi," katanya.