Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tim Hukum Jokowi-JK: Faisal Assegaf Sering Menyudutkan Jokowi

"Jadi pemberitaan yang dikutip Faisal Assegaf dari media online tidak ada unsur kebenarannya," ujar Tim Hukum Jokowi-JK, Alexander Lay.

Penulis: Randa Rinaldi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Tim Hukum Jokowi-JK: Faisal Assegaf Sering Menyudutkan Jokowi
Tribunnews/Dany Permana
Massa dari Gerakan Jakarta Baru berunjuk rasa mendesak Kejaksaan Agung segera memanggil Gubernur DKI Jakarta non aktif, Joko Widodo (Jokowi) dalam kasus dugaan korupsi pengadaan Bus TransJakarta, di Gedung Kejagung, Jakarta Selatan, Selasa (17/6/2014). Para pengunjuk rasa yang mengaku bekas pendukung Jokowi tersebut mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengambil alih kasus korupsi Bus TransJakarta bila Kejagung tidak sanggup menyelesaikannya. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Randa Rinaldi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Hukum Jokowi-JK, Alexander Lay, menegaskan  transkrip rekaman percakapan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Jaksa Agung Basrief Arief Jaksa Agung dalam kasus TransJakarta tidak benar.

"Tidak pernah Bu Mega melakukan pembicaraan dengan Kejagung terkait masalah TransJakarta," ujarnya di Posko Pemenangan Jokowi Center, Menteng, Jakarta Pusat (18/6/2014).

Ia menambahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga telah membantah pembicaraan Megawati dengan Basrief Arief. Pemberitaan ini seharusnya mengkonfirmasi ke KPK dan Kejaksaan Agung.

"Jadi pemberitaan yang dikutip Faisal Assegaf dari media online tidak ada unsur kebenarannya," ujarnya

Menurutnya isu yang dilontarkan oleh Faisal Assegaf kepada Jokowi tidak kali ini saja. Sebelumnya Faisal juga mengaku sebagai perwakilan progres 98 yang melaporkan Jokowi kepada KPK dalam kasus pembukaan rekening untuk pemilihan presiden.

Alexander juga meminta menghentikan isu-isu negatif yang tidak bertanggung jawab.

"Karena isu menyangkut pencemaran nama baik Megawati, kami akan bicara dengan DPP PDI Perjuangan tentang langkah apa yang akan diambil,"ujarnya.

Alexander kembali menegaskan transkrip yang beredar itu fiktif dan tidak pernah ada. Menurutnya isu ini dilalihkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas