Dua Versi Pembakaran Tukang Parkir Monas
Ia pun melanjutkan dua versi terbut didapatnya dari pedagang dan salah seorang petugas intel Komando Distrik Militer
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Warta Kota, Panji Baskhara Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pengawas pengamanan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Monumen Nasional (Monas), Dwi (30) menuturkan tidak mengetahui persis awal kejadian terbakarnya juru parkir di lokasi tersebut. Namun, ia mengaku mendapat dua versi dari kejadian tersebut.
"Saat itu saya sedang bertugas memang, tapi untuk secara persisnya awal kejadian itu saya gak tau pasti. Cuman, saya dapat dua versi kronologi itu," ujarnya saat diwawancarai Warta Kota, Rabu (25/6/2014).
Ia pun melanjutkan dua versi terbut didapatnya dari pedagang dan salah seorang petugas intel Komando Distrik Militer. "Saya tau ada dua kronologi. Ada yang dari versinya pedagang dan versi dari seorang Intel Kodim (Komando Distrik Militer). Cuman, belum tahu kejadian pastinya seperti apa. Saya terima laporan saja," ujar Dwi.
Ia pun melanjutkan. Menurutnya untuk versi pertama, pedagang-pedagang sekitar lokasi mengatakan korban terbakar karena ulah sendiri. Selain itu, korban membawa botol berisi bensin, lalu memercikkan bensin ke jalan depan gerbang Monas.
Kemudian, korban pun menggunakan korek api dan membakarnya ke arah bensin yang sudah ia percikkan ke tubuhnya. Hingga akhirnya korban terbakar sendiri. "Untuk versi pertama pedagang itu rata-rata bilang ngebakar tubuhnya diri sendiri pake bensin," katanya.
Dwi melanjutkan untuk kronologi versi kedua. Untuk versinya kedua, ia mengaku didapat dari salah seorang Intel Kodim. "Jadi menurut Intel itu, sebelum kejadian terjadi insiden pemukulan terhadap korban yang merupakan warga Aceh tersebut. Seusai dipukuli, korban pun dibakar oleh salah seorang oknum yang kini masih diselidiki identitasnya," ungkapnya.
Seperti diberitakan, seorang juru parkir bernama Yusri (47) dibakar di kawasan Monumen Nasional (Monas). Diduga pelaku tersebut salah seorang oknum TNI. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (24/6/2014), sekitar 22.45 WIB.
Saat itu,Yusri yang dalam kondisi kritis dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Tanah Abang, Jakarta Pusat dan dipindahkan untuk dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Salemba Jakarta Pusat.