Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Istri Korban: 8 Tahun Penjara Saja Tak Sepadan dengan Penderitaan Suami

Yusri (47), yang kini masih koma dan sedang dirawat intensif oleh pihak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Salemba

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Istri Korban: 8 Tahun Penjara Saja Tak Sepadan dengan Penderitaan Suami
(Warta Kota/ Panji Baskhara Ramadhan)
Istri korban pembakaran juru parkir liar Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat, Cut Megawati (42) (tengah), bersama kedua anaknya Halimatuss Sa'diyah (3) (Kanan) dan Halida (2) (Kiri), usai menjenguk Yusri (47) yang kini masih koma di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Salemba, Jakarta Pusat, Senin (30/06/2014). 

Laporan Wartawan Warta Kota, Panji Baskhara Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --  Istri korban pembakaran juru parkir liar Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat, Cut Megawati (42) mengatakan hukuman delapan tahun penjara untuk pelaku pembakaran, Pratu Heri, tidak sebanding dengan kondisi suaminya, Yusri (47), yang kini masih koma dan sedang dirawat intensif oleh pihak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Salemba, Jakarta Pusat.

"Delapan tahun.. Mana sepadan untuk keadaan suamiku saat ini. Pelaku masih segar bugar. Hanya delapan tahun dengan keadaan tubuh yang baik. Saya katakan tak sepadan," ujarnya saat diawawancarai Warta Kota, Senin (30/6/2014).

Ia mengaku ingin sekali memperlihatkan perbuatan pelaku selama ini kepada suami yang setia kepada, mengenai keadaan suaminya yang kini sekarat. "Sebelum ia dihukum. Lebih baik lihatlah keadaan suamiku sekarang. Saya juga ingin melihat wajahnya saat ia melihat suamiku di ruang ICU dalam keadaan belum sadar," ucapnya.

Tak lama kemudian, wanita yang sedang menggendong kedua anak perempuannya, Halimatuss Sa'diyah (3) dan Halida (2) menitikkan air mata hingga membasahi pipinya.

Ia mengatakan tentang ketakutannya jika suaminya tak bisa lagi mencari nafkah, kondisi cacat, bahkan dapat meninggalkan dirinya dan kedua anaknya yang masih kecil. Tak kuat menahan tangis, ia pun buru-buru mengusap air mata yang membanjiri pipinya dengan jilbab hitamnya.

"Apakah pelaku tak berfikir pakai kepalanya? Bagaimana nantinya suamiku cacat, tak bisa mencari nafkah, buruknya bisa meninggalkan saya dan kedua anaknya yang masih kecil ini? Aku masih butuh suamiku," ucapnya sambil menangis.

Dirinya yang sedang memberikan air mineral ke kedua anaknya langsung mengatakan, ia berharap suaminya lekas sembuh dan sadarkan diri. Tak hanya itu, ia lebih mengharapkan keluarga pelaku, pelaku, dan pihak TNI datang untuk melihat keadaan suaminya yang kini koma.

Serta, bertanggung jawab atas semua biaya rumah sakit mulai dari awal hingga Yusri sembuh total. "Saya hanya ingin pelaku dan keluarga datang melihat keadaan suamiku. Lihat seperti apa keadaan suamiku sekarang. Biar terbuka mata hatinya, juga pihak TNI yang berjanji seluruhnya akan membiayai biaya rumah sakit suamiku, dari awal sampai suamiku sembuh," tuturnya lirih.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas