Saksi Kunci Pembunuhan Brimob Dua Hari Tak Pulang
Saksi kunci pembunuhan anggota Brimob Bhayangkara Dua (Bharada) Rizki Dwi Wicaksono, Tohari Tajuli (60) dua hari belum pulang
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saksi kunci pembunuhan anggota Brimob Bhayangkara Dua (Bharada) Rizki Dwi Wicaksono, Tohari Tajuli (60) sejak Selasa (1/7) hingga Kamis (3/7) belum pulang.
Rumah Tohari di Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, dalam keadaan kosong dan terkesan ditinggalkan.
Tohari adalah pengemudi taksi Indah Family yang menjemput Rizki dari depan Markas Brimob di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, pada Selasa dini hari. Sekitar 4 km dari titik keberangkatan, taksi itu dihentikan 10 pria yang menggunakan lima sepeda motor.
Para pria itu kemudian membantai Rizki.Pengamatan Warta Kota (Tribunnews Grup) pada Kamis siang, rumah Tohari di Jalan Srengseng Sawah Nomor 28, RT 04/03, Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, dalam kondisi sepi.
Meski pintu rumah diketuk berkali-kali, tak ada jawaban dari dalam. Rumah dua lantai berukuran sekitar 40 meter persegi yang terletak di sudut atau huk itu juga difungsikan sebagai warung.
Namun warung tersebut tutup sementara beberapa barang dagangan tergeletak di luar warung di antaranya seperti sapu, pel, dan krat minuman botol. Hal lain yang ditemui di rumah itu adalah lampu teras yang menyala di siang bolong.
Warga setempat mengaku tidak tahu keberadaan Tohari dan keluarganya. Seorang tetangga mengatakan bahwa rumah Tohari sudah kosong selama dua hari terakhir. "Tidak ada orang Mas. Sudah dua hari," ujarnya.
Ketua RT 04/03 Srengseng Sawah, Imam juga tidak tahu keberadaan Tohari dan keluarganya. Pada Selasa siang, Imam mendatangi warung Tohari untuk berbelanja.
Namun ia mendapati warung yang rutin ditunggui, Musniyatun, istri Tohari tersebut, dalam keadaan tutup. "Saya pikir istrinya lagi ngaji," ujarnya.
Saat itu, Imam belum tahu hubungan Tohari dan pembunuhan anggota Brimob Kelapa Dua.
Imam mengaku tahu Tohari menjadi saksi kasus pembunuhan anggota Brimob ketika diberi tahu pengurus RT dan menyaksikan berita di televisi pada Selasa siang.
Namun Imam juga menduga Tohari dan istrinya pulang kampung. "Dia orang Jawa, tapi Jawa mana saya nggak tahu. Dia tinggal di sini sudah 10 tahun-an," tuturnya.
Imam prihatin atas peristiwa yang menimpa Tohari. Menurutnya, Tohari sedang apes sehingga terbawa-bawa kasus hukum.
Imam mengatakan bahwa Tohari yang memiliki tiga anak itu jarang di rumah. Ia lebih sering di jalanan sebagai sopir taksi. Sedangkan istrinya menjaga warung kelontong di depan rumahnya. "Taksinya ngga pernah dibawa pulang, katanya gantian sama temennya. Kadang narik pagi, kadang malam. Dia juga agak pendiam," tuturnya.
Sedangkan Musniyatun, kata Imam, sering ikut pengajian di lingkungan dan bersosialisasi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan bahwa penyidik telah memeriksa enam anggota Brimob rekan Bharada Rizki. Salah satunya adalah senior Rizki yang memesankan taksi untuk Rizki yang hendak pulang ke Pasuruan setelah selama sekitar empat bulan ikut Ekspedisi NKRI di Maluku.
Rikwanto juga mengatakan, penyelidikan diarahkan ke dua hal yakni ke interaksi korban dan ke kesatuan. "Dikaitkan internal dengan eksternal, sekarang sedang diinventarisir nanti dikaitkan benang merahnya, semua kemungkinan masih terbuka, belum ada kesimpulan," tuturnya.
Sebelumnya, polisi menyatakan Tohari merupakan saksi kunci kasus pembunuhan Bharada Rizki. Polisi juga menyatakan akan melindungi Tohari.
Seperti diberitakan, Bharada Rizki dikeroyok 10 pria di dekat halte Kampus Universitas Indonesia (UI) di dekat perbatasan Depok dan Jakarta Selatan, Selasa sekitar pukul 00.30.
Saat itu, Rizki naik taksi untuk ke Bandara Soekarno-Hatta karena dia akan terbang ke Surabaya untuk pulang ke rumah orangtuanya di Pasuruan, Jatim.
Beberapa saat setelah kejadian, Tohari mengaku, saat taksi yang dikemudikannya melintas di dekat halte Kampus UI, muncul 10 pria berambut cepak menggunakan 5 sepeda motor.
Mereka memaksa Tohari berhenti. Ketika Tohari mengatakan penumpangnya adalah anggota Brimob, salah seorang dari 10 pria itu juga mengaku sebagai anggota Brimob. (Tribunnews/the/sab/suf)