IPW: Kondisi Kamtibmas Seperti Sedang 'Hamil Tua'
Sebab aksi pesta kemenangan hasil quick qount bisa memprovokasi dan mengancam stabilitas kamtibmas
Editor: Hendra Gunawan
![IPW: Kondisi Kamtibmas Seperti Sedang 'Hamil Tua'](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20140710_111943_pesta-demokrasi-pilpres-2014-di-makassar.jpg)
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ahmad Sabran
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Indonesia Police Watch (IPW) berharap Polisi melarang dan mencegah aksi konvoi maupun perayaan dari massa pendukung dua kubu pasangan capres-cawapres. Sebab aksi pesta kemenangan hasil quick count bisa memprovokasi dan mengancam stabilitas kamtibmas.
Ketua Presidium IPW Neta S Pane mengatakan, pasca pengumuman hasil quick qount Pilpres 2014 situasi kamtibmas Indonesia seperti "hamil tua". "Ketegangan sosial menjadi bara terpendam yang sewaktu-waktu bisa meledak menjadi kekacauan. Sebab kontroversi hasil quick qount kian berkembang di masyarakat," ujarnya, Kamis (10/7/2014).
Ia mengatakan, perbedaan delapan lembaga quick count yang mengatakan Jokowi-JK sebagai pemenang pilpres, dan ada empat lembaga quick count yang menyatakan Prabowo-Hatta menang.
"Ketegangan kian tinggi tatkala masing-masing capres dan pendukungnya sama-sama berkeyakinan sebagai pemenang Pilpres 2014, para pendukung capres sempat melakukan konvoi dan pertemuan akbar di tempat-tempat umum. Polri harus berani melarang semua kegiatan para capres dan pendukungnya, terutama yg bersifat massal," ujarnya.
Menurutnya, Polri perlu meningkatkan kinerja intelijen, babinkamtibmas dan patroli di kawasan rawan serta strategis agar bisa melakukan deteksi maupun antisipasi dini.
"Polri jangan bersikap menjadi pemadam kebakaran, Sebab jika kebakaran sudah terjadi dan telur sudah menetas menjadi naga akan sulit bagi Polri mengatasi situasi kamtibmas pasca Pilpres 2014. IPW juga berharap kedua capres mampu mengendalikan pendukungnya agar "mendinginkan situasi", sehingga presiden baru menjabat secara normal tanpa kerusuhan," tuturnya.