Ratusan Ibu-ibu Tertipu Arisan Lebaran
Kesal karena telah ditipu, para ibu tersebut mendatangi rumah koordinator arisan untuk menuntut pertanggungjawaban, Jumat (25/7/2014) pagi.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Ratusan ibu rumah tangga warga Kampung Pesantren, Kelurahan Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor menjadi korban penipuan program arisan Lebaran yang digelar salah satu warga.
Kesal karena telah ditipu, para ibu tersebut mendatangi rumah koordinator arisan untuk menuntut pertanggungjawaban, Jumat (25/7/2014) pagi.
Mereka mendatangi rumah Ny Pipin (35) sang pemilik arisan untuk meminta kejelasan pencairan dana yang telah satu tahun mereka tabungkan.
Uang arisan warga yang belum dicairkan hingga kini mencapai Rp 175 juta.
Karena kesal tidak ada respon dari sang koordinator arisan, ratusan ibu-ibu ini pun sempat berteriak-teriak dan memaksa penggantian uang mereka yang mencapai ratusan juta rupiah.
Selang 30 menit, Pipin akhirnya keluar dari rumahnya sambil menangis setelah ibu-ibu mulai meluapkan kekesalannya dengan menggedor-gedor pintu rumahnya.
Saat muncul, Pipin pun menjadi sasaran caci makin warga yang kecewa karena uang arisan lebaran hingga kini belum diterima, padahal Idul Fitri tinggal 2 hari lagi.
"Janjinya lima hari mau lebaran, uang arisannya cair. Tapi, sampai sekarang belum juga, kita kan butuh buat beli kebutuhan lebaran," ujar Ny Aisah (45) salah satu korban penipuan.
Selain mendatangi kediaman Pipin, ratusan ibu rumah tangga di kampung tersebut juga mendatangi rumah pasangan suami-istri Lastri dan Muhsin, yang menurut informasi Muhsin adalah anggota Polres Bogor Kota.
"Saya baru bekerja sama dengan Lastri dan Muhsin pada lebaran kali ini. Arisan lebaran sebelumnya enggak ada masalah. Saya sudah 26 tahun jalani tidak pernah ada masalah," kata Pipin pemilik arisan Jumat pagi.
Pipin menjelaskan dalam kerjasamanya, dia menyetorkan uang dari para Ibu-ibu ke Muhsin dan Lastri untuk kemudian disetorkan ke bank. Akan tetapi saat ditagih, pasangan tersebut mengatakan dananya sudah dipakai untuk modal usaha.
Warga yang geram sempat bertahan lama di rumah Muhsin dan Lastri. Namun, karena pasangan suami istri itu tak juga muncul, warga berencana akan mengadukan kasus ini ke polisi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.