Barangnya Tak Diangkut Fatma Laporkan Porter ke Satpam Stasiun
Salah satu penumpang kereta api di Stasiun Pasar Senen Jakarta, Fatma mengeluhkan pelayanan jasa angkut barang (Porter) yang kurang baik.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu penumpang kereta api di Stasiun Pasar Senen Jakarta, Fatma mengeluhkan pelayanan jasa angkut barang (Porter) yang kurang baik.
"Saya mau pulang ke Cirebon bawa enam barang. Lalu saya minta dua porter untuk angkut barang-barang. Tetapi mereka pada tidak mau," ujar Fatma saat ditemui Tribunnews.com, Minggu (3/8/2014).
Menurutnya, dua porter itu menolak lantaran mereka meminta upah Rp 50 ribu satu orang. Namun Fatma menawar dengan harga Rp 25 ribu satu orang.
Tidak hanya itu, Fatma semakin geram dengan sikap porter tersebut. Karena saat ia meminta porter lain untuk angkut barang-barangnya tidak ada yang mau.
"Saya juga sempat cari porter yang lain untuk angkut barang-barang saya, dan sudah ada yang mau. Tetapi setelah tahu ada temannya yang tadi, tiba-tiba porter itu tidak jadi," kata Fatma.
Pulang ke Cirebon bersama kedua putrinya, Fatma lantas melaporkan kejadian tersebut ke petugas keamanan setempat (Satpam), untuk menegur sikap porter yang ada di Stasiun Pasar Senen.
Namun setelah ditegur oleh petugas keamanan setempat, akhirnya ada porter yang mau mengangkut barang-barang wanita tersebut.
"Saya baru pertama kali naik kereta dari sini (Stasiun Pasar Senen). Biasanya saya naik kereta dari Stasiun Gambir dan tidak pernah ada kejadian seperti ini," ucap wanita yang sedang duduk di atas kopernya, di depan pintu masuk Peron Stasiun.