Saksi: Pelaku Mengaku Mahasiswa Trisakti untuk Dekati Feby
Dalam kesaksiannya, Marlina mengatakan, bahwa selama hidupnya Feby mengenal Asido sebagai mahasiswa Universitas Trisakti.
Editor: Rendy Sadikin
Laporan Wartawan Warta Kota, Budi Sam Law Malau
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Marlina Lorita (36) kakak kandung Feby Lorita (32) akhirnya memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Feby, dengan terdakwa utama Asido April Parlindungan Simangunsong (22) di Pengadilan Negeri (PN) Depok, Senin (1/9/2014) sore.
Dalam kesaksiannya, Marlina mengatakan, bahwa selama hidupnya Feby mengenal Asido sebagai mahasiswa Universitas Trisakti.
Ia menuturkan, sejak pertengahan 2013, Feby mempekerjakan Asido sebagai sopir mobil rental sekaligus pencari penyewa mobil rentalnya.
Menurut Marlina, kepadanya Feby bercerita bahwa sopir mobil rentalnya adalah mengaku anak atau mahasiswa Trisakti, yang akhirnya diketahuinya adalah Asido.
"Feby beberapa kali cerita soal anak Trisakti itu. Saya tahu kalau anak Trisakti itu adalah Asido, karena Feby pernah kirim foto anak Trisakti yang dimaksud sedang makan pop mie sambil nonton televisi di apartemennya," kata Marlina.
Dan ketika ia melihat Asido di persidangan itu, kata Marlina, adalah sama dengan foto yang dikirim Feby yang dimaksudnya anak Trisakti itu. "Foto dikirim ke BBM saya. Foto itu tidak saya save," ujar Marlina.
Selian itu, saat ditanya kuasa hukum apakah anak Trisakti yang dimaksud Marlina benar-benar adalah terdakwa Asido, Marlina mengiyakannya dan sangat yakin.
"Iya benar itu orangnya. Saya yakin sekali," kata Marlina sembari menunjuk Asido yang duduk berada di samping kuasa hukumnya.
Dengan kemeja panjang putih dan celana hitam, Asido tampak tenang menghadapi sidang.
Marlina mengatakan sejak awal Januari sampai tanggal 21 Januari 2014 atau sehari sebelum Feby hilang dan belakangan diketahui dibunuh Asido, Feby beberapa kali bercerita kepadanya soal anak Trisakti tersebut.
"Feby gak mau pacaran sama anak Trisakti itu. Dia sedang fokus sama proses perceraiannnya saat itu," kata Marlina.
Usai persidangan, Marlina mengatakan bahwa Asido sepertinya memang sengaja mengaku sebagai mahasiswa Trisakti agar dapat mendekati Feby.
"Dia ngaku anak Trisakti jurusan arsitek, supaya bisa mendekati adik saya" kata Marlina.
Saat ditanya Ketua Majelis Hakim Sapto Supriyono, mengenai tanggapannya atas keterangan saksi, Asido mengaku membantahnya.
"Saya tidak pernah mengaku anak Trisakti atau mahasiswa Trisakti. Tapi saya bilang ke Feby, saya berencana mau kuliah di Trisakti," ujar Asido.
Jaksa Penuntut Umum Arnold Siahaan mengatakan dari kesaksian Marlina, bisa diketahui bahwa saat-saat terakhir hidup Feby, korban lebih banyak bercerita soal anak Trisakti kepada Marlina.
"Jadi selama sebulan terakhir sebelum Feby dibunuh, Feby hanya bercerita soal anak Trisakti itu saja kepada kakaknya Marlina. Dan anak Trisakti yang dimaksud mengarah kuat ke Asido, si terdakwa," papar Arnold.