Preman Kuasai Jalan Jati Baru Tanah Abang
"Mereka (pedagang) cuma datang pas ada absen dari petugas, sekitar jam setengah satu siang," ujar seorang pedagang.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepinya pembeli di lantai tiga pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat, diyakini karena akses masuk ke tempat tersebut cukup jauh dari jalan besar. Akhirnya, beberapa pedagang di Blok G diketahui pindah ke Jalan Jati Baru X yang terletak tepat di seberang Blok G.
"Di sana (Jati Baru X) memang rame, soalnya dari stasiun mau ke Tanah Abang bisa lewat situ. Di sana ada premannya," kata Mei (bukan nama sebenarnya), pemilik toko di Blok G kepada Kompas.com, Selasa (2/9/2014).
Mei menerangkan, preman di jalan Jati Baru X menetapkan tarif untuk berjualan di sana. Bagi kios kecil yang hanya beratapkan payung dan terpal, menurut Mei, dipatok harga Rp 30 juta per tahun. Sementara itu, lahan yang berada di atas saluran air bekas rumah warga dibanderol Rp 50 juta setahun.
Lahan di atas saluran air itu lebih mahal karena menggunakan rolling door layaknya rumah toko (ruko). Petugas Satpol PP yang berjaga di sana juga membenarkan ada preman yang menguasai dagangan di jalan Jati Baru X.
"Iya memang ada (preman). Kita kalau belum terima perintah dari atasan enggak langsung gerak, soalnya di sini rawan (kejahatan)," tutur anggota Satpol PP yang berjaga di Blok G, Sur (bukan nama sebenarnya).
Mei kembali menerangkan bahwa banyak pedagang yang masih terdaftar di lantai tiga Blok G berjualan di tempat lain.
"Mereka (pedagang) cuma datang pas ada absen dari petugas, sekitar jam setengah satu siang," ujar dia.
Setelah inspeksi petugas selesai, pedagang tersebut kembali menutup kiosnya dan pergi berjualan di luar Blok G. Ada juga beberapa kios yang sengaja dibuka namun tidak ada penjualnya. Hal itu dilakukan agar izin kios mereka tidak dicabut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.