Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

60 Ribu Warga Depok Belum Pernah Mengenyam Pendidikan

Sedikitnya sekitar 60 ribu warga Kota Depok yang berusia diatas 20 tahun, diketahui sama sekali belum pernah mengenyam pendidikan

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in 60 Ribu Warga Depok Belum Pernah Mengenyam Pendidikan
IST
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Sedikitnya sekitar 60 ribu warga Kota Depok yang berusia diatas 20 tahun, diketahui sama sekali belum pernah mengenyam pendidikan karena mereka tidak memiliki ijazah baik SD, SMP, maupun SMU. Karenanya diperkirakan mereka buta huruf dan perlu mendapat perhatian khusus.

Untuk mengatasi hal itu, Dinas Pendidikan Kota Depok akan mendata sekitar 60 warganya yang belum pernah mengenyam pendidikan itu, agar mengikuti program belajar kejar paket.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Herry Pansila mengatakan, pihaknya akan melakukan optimalisasi penyelenggaraan Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) dengan progran kejar paket A, B dan C, untuk menyisir warganya yang belum pernah menerima ijazah pendidikan formal.

Untuk tahap awal, katanya, pihaknya akan menjaring 20 ribu warga dari berbagai tingkatan.
Ditargetkan pada tahun 2015 seluruh warga Depok sudah pernah mengenyam pendidikan atau sudah mengantongi ijazah.

Ia mengatakan warga yang belum mengenyam pendidikan bisa belajar melalui PKBM. Mereka nantinya bisa mengantongi ijazah yang bisa diperlukan untuk masa depan.

"Dengan optimalisasi PKBM kita menjaring warga yang belum memiliki ijazah. Targetnya mereka yang berusia diatas 20 tahun," kata Herry.

Menurutnya menjaring warga yang berusia 20 tahun ke atas untuk kembali belajar bukan hal mudah. Terlebih bagi mereka yang sudah berusia lanjut. Namun pihaknya optimis target 2015 seluruh warga Depok mengantongi ijazah tercapai atau sudah pernah mengenyam pendidikan.

Berita Rekomendasi

"Sejak Mei lalu sebenarnya kami sudah menyisir pelosok Depok untuk menjaring warga yang belum berijazah. Sistemnya jemput bola. Jadi kami yang aktif menjaring dan mendatangi warga. Mulai dari terminal, pusat keramaian, desa, kecamatan hingga kelurahan," kata Herry.

Selain itu, kata Herry, pihaknya mengimbau kepada warga Depok yang memiliki keahlian mengajar dan waktu senggang untuk aktif dalam optimalisasi PKBM.

Sehingga warga yang ikut program kejar paket bisa ikut ujian persamaan dan mendapatkan ijazah.
Mengenai biaya, pihaknya menegaskan, seluruh biaya akan ditanggung oleh pemkot Depok atau gratis.

"Termasuk saat ujian. Semuanya gratis. Prioritasnya memang orang Depok, tapi tidak menutup kemungkinan bagi warga luar Depok," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail menambahkan, program ini sejalan dengan upaya pihaknya memberantas buta huruf. Guna mengejar target tahun depan, pihaknya pun melakukan percepatan optimalisasi PKBM dengan cara menjemput bola hingga ke pelosok. Hal itu didasarkan, rendahnya minat warga dalam ujian kejar paket.

"Yang ikut tahun ini, hanya 3 ribu orang. Sedangkan kita berharap lebih dari itu. Makanya kita upayakan percepatan optimalisasi PKBM dengan menjaring ke wilayah terpencil," katanya.(bum)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas