Jenazah Bayi Ditemukan di Setiabudi Lagi
Hanya berselang waktu sekira dua bulan terhitung sejak penemuan tiga jenazah bayi sebelumnya
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Reporter Wartakotalive.com, Dwi Rizki
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Penemuan jenazah bayi di wilayah hukum Setiabudi, Jakarta Selatan kembali terulang. Hanya berselang waktu sekira dua bulan terhitung sejak penemuan tiga jenazah bayi sebelumnya, seorang bayi berjenis kelamin laki-laki kembali ditemukan hari ini, Senin (8/9/2014) pagi.
Masih teringat jelas dalam ingatan atas penemuan tiga bayi malang yang ditemukan kaku tidak bernyawa di pinggir Kali Malang, tepatnya Jalan Raya Sultan Agung, Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan Sabtu (21/6) silam.
Tiga jenazah bayi yang diperkirakan baru dilahirkan itu dipastikan adalah hasil praktik aborsi yang sengaja dibuang di pinggir kali untuk menghilangkan barang bukti.
Namun sayang seribu sayang, hanya berselang waktu sekira dua bulan, penemuan bayi dengan ciri fisik serupa pun kembali terjadi dengan jarak lokasi yang tidak jauh dari penemuan bayi sebelumnya.
Sesosok bayi baru lahir berjenis kelamin laki-laki masih lengkap dengan ari-ari ditemukan warga sudah dalam keadaan meninggal dunia di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Pasar Minang Kabau, RT 06/06 Menteng Dalam, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (8/9) pagi.
Bayi malang yang ditemukan dalam bungkusan plastik yang terkubur dalam tumpukkan sampah pasar itu diungkapkan Kapolsek Setiabudi, AKBP Audie Latuheru pertama kali ditemukan oleh dua orang pemulung bernama Djaelani (48) dan Suwarni (48) yang sedang mencari barang bekas di TPS sekira pukul 05.30 WIB.
Di tengah temaramnya lampu jalan yang masih menyala, kedua pemulung merasa curiga saat melihat sebuah kantong plastik berwarna merah membiaskan bayangan bayi di dalamnya. Karena merasa penasaran, lanjutnya, keduanya pun membuka plastik dan menemukan bayi sudah dalam keadaan membiru dan kaku.
"Melihat kondisi itu keduanya langsung lapor ke warga yang diteruskan kepada Ketua RW setempat dan Polsek Setiabudi. Anggota yang datang langsung mengecek kondisi korban dan dkirim ke RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo-red) guna keperluan visum," jelasnya kepada Warta Kota, Senin (8/9).
Merunut peristiwa tersebut, dirinya mengatakan kalau pihaknya masih terus mengembangkan kasus penemuan bayi tersebut. Pasalnya, dipastikan wilayah Setiabudi dijadikan lokasi pembuangan bayi favorit oleh pelaku praktek aborsi.