Belajar Pengelolaan Air, Staf Ahok Bakal Dikirim ke Belanda
"Ini akan menjadi bagian dari fondasi yang kuat untuk mengubah dan membangun Jakarta baru," kata Ahok.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - The Dutch Training & Exposure Programme antara kota Jakarta dan Rotterdam secara resmi diluncurkan di Balai Kota Jakarta, Senin (16/9/2014), dihadiri oleh Wakil Gubernur, Basuki Tjahja, dan Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Tjeerd De Zwaan.
Program tersebut fokus pada pengelolaan air perkotaan terpadu dan memberikan kesempatan kepada staf pemerintah DKI Jakarta untuk menghabiskan 3 bulan di Belanda untuk mempelajari praktik-praktik terbaik dari kota delta.
Program tersebut merupakan implementasi dari kesepakatan antara kedua sister cities yang ditandatangani oleh Walikota Rotterdam, Aboutaleb, dan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, pada September 2013 lalu.
Pada perjanjian tersebut pemerintah kota Rotterdam dan Jakarta sepakat untuk fokus dalam mengintegrasikan pengelolaan air perkotaan, termasuk pengembangan kapasitas dan pertukaran pengetahuan.
Kantor pendukung pendidikan Belanda (Nuffic Neso Indonesia) mengkoordinasikan program tersebut dari Jakarta. Direktur Nuffic Neso, Mervin Bakker,mengatakan bahwa program tersebut merupakan contoh sempurna dari cara-cara baru kerja sama bilateral kedua pemerintah kota.
"Di mana pendidikan tinggi dan pemerintah bekerjasama dengan erat dalam pengerjaan proyek dan program, dan semua organisasi yang terlibat menyumbangkan sesuatu untuk membuatnya menjadi sukses," kata Mervin.
Sementara itu, Duta Besar Belanda, YM Tjeerd F De Zwaan mengatakan, bahwa program yang diluncurkan ini merupakan buah dari kerja sama antara dua kota delta, Rotterdam dan Jakarta.
Hal tersebut juga merupakan bagian dari kerjasama lebih luas antara Indonesia dan Belanda berkaitan dengan air.
"Ini tidak terbatas pada kedua pemerintah pusat, tetapi membawa berbagai aksi secara bersama-sama, lembaga pengetahuan, perusahaan, LSM dan pemerintah daerah. Pihak-pihak yang berperan dalam program ini antara lain pemerintah di Surabaya, Semarang dan Jakarta yang bekerja sama dengan pemerintahan dan badan pengairan di negara kami," kata De Zwaan.
Menanggapi realisasi kerjasama tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, atau akrab disapa Ahok, menyatakan bahwa program tersebut merupakan kesempatan yang baik, terutama untuk para staf muda untuk belajar di Belanda.
"Ini akan menjadi bagian dari fondasi yang kuat untuk mengubah dan membangun Jakarta baru," kata Ahok.
Sementara itu, Andi Baso Mappapoleonro, Kepala Perencanaan dan Pembangunan Daerah Pemprov DKI Jakarta menyatakan kepuasannya dengan kerjasama ini.
Dia mengatakan, The Dutch Training & Exposure Programme memberikan kesempatan kepada profesional muda untuk meningkatkan kompetensinya dalam menghadapi tantangan yang khas untuk kota delta seperti Jakarta.
"Mereka akan mempelajari praktik terbaik dari para insinyur di Belanda, praktisi, bagian administrasi dan pembuat kebijakan. Mereka-mereka ini kan para pembuat kebijakan masa depan Jakarta, dan kami mengandalkan keahlian mereka untuk meningkatkan ketahanan kota terhadap banyak isu perkotaan dan lingkungan," ujarnya.