Wali Kota Bogor Dikritik Lewat Spanduk Karena Pakai "Manajemen Tukang Cukur"
"Saat ini yang dibangun oleh Bima adalah manajemen tukang cukur. Harusnya Bima mengedepankan profesionalisme," kata Dul Samson.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Kinerja Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mulai mendapatkan kritik dari masyarakat. Kritikan terhadap Bima Arya disampaikan lewat spanduk yang dipasang di sejumlah ruas Jalan di Kota Bogor.
Spanduk untuk Bima Arya dipasangan di dua titik di Simpang Jalan Raya Soleh Iskandar dan Jembatan Ciheuleut, Bogor Timur, Kota Bogor.
Spanduk tersebut berisi tulisan kekecewaan masyarakat dan makian terhadap Wali Kota Bogor ini dipasang oleh anggota organisasi massa Benteng Pajajaran sekira pukul 20.00.
Ketua Ormas Benteng Pajajaran, Dul Samson mengatakan kinerja Bima selama ini dinilai terlalu banyak melakukan pencitraan.
"Kinerja Bima Arya lebay, penuh dengan intrik dan pencitraan, tidak mau menggunakan organ-organ dibawahnya. Seperti contoh penutupan Giant yang bergerak sendiri, padahal disitu ada Kasatpol PP sebagai penegak Perda," ujarnya Rabu, (24/9/2014) malam.
Dul menjelaskan, dia sengaja memasang spanduk berisi kritikan agar Bima bisa berintrospreksi diri dan menjalani pemerintahan di Kota Bogor dengan baik.
"Saat ini yang dibangun oleh Bima adalah manajemen tukang cukur. Harusnya Bima mengedepankan profesionalisme," katanya.
Sementara itu, menanggapi maraknya spanduk caci maki dan kritik terhadap kinerja Bima Arya sebagai Wali Kota Bogor, ditanggapi dingin sejumlah pejabat teras Pemkot Bogor.
Bima Arya Sugiarto yang saat ini sedang menjalankan ibadah haji sempat merespon kritikan tersebut lewat layanan blackberry messenger (BBM).
"Punten (maaf) saya sedang ibadah haji. Insya Allah semua kritik saya terima dengan terbuka. Nuhun," ujarnya singkat.