Pedagang Hewan Kurban 'Ogah' Pindah Jualan dari Kawasan Tanah Abang
Meski sempat ditertibkan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dirinya mengaku tidak mau dagangannya digusur
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang hari Raya Idul Adha, sejumlah pedagang hewan kurban di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, masih tetap berjualan di pinggir jalan. Meski Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melarang mereka berjualan disana, dan merelokasi ke Jalan Tenlis, Kebon Melati, Jakarta Pusat.
"Tiap tahun pasar kambing ini harus ada. karena jualan di sini sudah turun temurun dari kakek saya. Jadi kita akan terus pertahankan kalo pasar kambing di tanah abang tetap ada," tegas salah satu pedagang hewan kurban, Erik kepada Tribunnews.com, di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (3/10/2014).
Lanjut Erik, meski sempat ditertibkan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dirinya mengaku tidak mau dagangannya digusur atau dipindahkan ke tempat lain.
"Sempet ada penertiban, tapi kita yang jualan ada banyak disini, tidak hanya satu atau dua orang. Kita juga jualan hanya setahun sekali," ujar Erik.
Menurutnya, pedagang kambing yang berada disepanjang Jalan KH Mas Mansyur ini, akan membongkar sendiri dagangannya secera serentak pada saat sehari sebelum hari raya Idul Adha, yakni pada sore atau malam harinya.
Pantauan Tribunnews.com, dengan mendirikan kandang yang terbuat dari bambu dan ditutupi terpal pada bagian atap, puluhan pedagang tetap menjajaki hewan kurban seperti sapi atau kambing, di sepanjang Jalan KH. Mas Mansyur.
Meski sebuah spanduk berukuran sekitar 1x4 meter bertuliskan "penjualan hewan kurban dipindahkan ke Jalan Tanles" telah terpampang jelas di depan Kantor Kelurahan Kebon Kacang, Jakarta Pusat.
Sementara itu, salah satu pembeli hewan kurban asal Slipi Petamburan, Fahmi mengatakan sependapat dengan Erik. "Tidak apa-apa lah mereka jualan disini (Jalan KH Mas Mansyur). kan cuma setahun sekali. Saya juga hampir tiap tahun beli kambing disini," kata Fahmi.
Pria yang tengah membeli dua ekor kambing ini berharap, agar Pemprov DKI bisa memberikan kesempatan untuk mereka berdagang, atau merelokasikan tempat yang tepat untuk mereka.