Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Telan Rp 500 Triliun, 'Giant Sea Wall' akan Ada Bandara, Pelabuhan, dan Permukiman

Proyek “Giant Sea Wall” akan dimulai pembangunannya Kamis (9/10/2014) tidak hanya bendungan, ada juga proyek pelabuhan, bandara, dan permukiman.

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Telan Rp 500 Triliun, 'Giant Sea Wall' akan Ada Bandara, Pelabuhan, dan Permukiman
Tribunnews/Herudin
Menko Perekonomian, Chairul Tanjung saat akan melakukan pertemuan dengan Tim Transisi Jokowi-JK di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu (10/9/2014). Pertemuan kedua tersebut untuk memberikan masukan kepada pemerintahan mendatang terkait RAPBN 2015 yang dibahas di DPR, kesinambungan program MP3EI, serta sejumlah rekomendasi bagi pemerintahan Jokowi-JK. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Tribunnews.com, Jakarta – Proyek “Giant Sea Wall” yang akan dimulai pembangunannya pada Kamis (9/10/2014) tidak hanya bendungan, namun ada juga proyek pelabuhan, bandara, dan permukiman.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung menuturkan, diperkirakan proyek ini secara keseluruhan menelan anggaran sebesar Rp 400 triliun– Rp 500 triliun. Chairul mengatakan, pada tahap pertama akan dibangun bendungan sepanjang 8 kilometer dengan perkiraan anggaran mencapai Rp 3,2 triliun.

Pembiayaan akan diperoleh dari pemerintah pusat pos Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan APBD Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, masing-masing 50 persen. “Sisa proyek itu nanti yang membangun adalah investor,” kata Chairul di Jakarta, Jumat (3/10/2014).

Chairul mengatakan, investor developer diberi kesempatan melakukan raklamasi tanah-tanah yang berjarak 300 meter dari bendungan tersebut. Dalam rapat disepakati pula, developer harus membangun bendungan terlebih dahulu sebelum mendapat hak untuk melakukan pengerukan.

Beberapa developer disebut-sebut akan membangun bendungan sepanjang 25 kilometer. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Sarwo Handayani, menyebutkan tiga nama diantaranya adalah PT Jakarta Propertindo, PT Pembangunan Jaya Ancol, serta PT Agung Sedayu Group.

BERITA TERKAIT
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas