"Mungkin Ini Ngopi-ngopi Terakhir Bareng Pak Jokowi"
Dia langsung tersipu-sipu dan tertawa kecil ketika dikonfirmasi isyarat Wagub DKI dari Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Ahok.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perpisahan Joko Widodo menjadi Gubernur DKI Jakarta memiliki arti khusus bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Kesan sederhana dan rendah hati yang tercermin dari Jokowi melekat erat di hati SKPD DKI.
Ketika menemani Jokowi berpamitan dan mengelilingi Gedung Blok G Kompleks Balai Kota DKI, Kepala Biro Umum DKI Jakarta, Agustino Darmawan mengatakan sosok mantan Wali Kota Surakarta itu sangat sederhana.
Pasalnya, ketika pertama kali menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Biro Umum ingin mengganti semua kursi di ruang kerjanya namun ditolak.
"Sekali kami minta kursi untuk diganti, tapi pak Jokowi nggak mau. Karena kursi penerima tamu dan kursi kerjanya sudah jelek. Saya ngomong kalau bisa diganti aja pak, tapi dibilang ngga usah," kata Agustino kepada Warta Kota di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (17/10).
Dia mengatakan tidak sedih ditinggalkan oleh Jokowi. Pasalnya, demi kebaikan semua rakyat Indonesia. Karena pada tanggal 20 Oktober 2014 mendatang, Jokowi akan dilantik menjadi Presiden RI.
"Untuk ke depan lebih baik kenapa sedih. Kita sudah tahu, ini semua untuk menjadi lebih baik," ucapnya.
Bersyukur dikunjungi
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), I Made Karmayoga terlihat berlarian ke kantornya di lantai 20 Gedung Blok G Kompleks Balai Kota DKI Jakarta.
Hal ini dikarenakan ada informasi kalau Jokowi akan berpamitan ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Sehingga, untuk berjaga-jaga, dirinya langsung menuju kantornya.
"Saya dengan bapak mau berpamitan, terus saya langsung lari saja ke kantor. Sebenarnya saya nggak tau kalau mau ke BKD, tapi berjaga-jaga saja," ucapnya.
Sebelumnya, kata Made, dirinya hendak menyerahkan Surat Keputusan (SK) pengunduran diri Jokowi sebagai Gubernur DKI dan terpilihnya Basuki Tjahaja Purnama sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur.
Namun, belum sempat menyampaikan SK tersebut karena Jokowi sudah terlebih dahulu ke Blok G.
"Saya belum sempat menyampaikan kedua SK itu karena pak Jokowinya sudah tidak di kantor," tuturnya.
Dia mengaku sangat bersyukur karena Jokowi dan Ahok menyambangi kantornya di lantai 20 Blok G. Padahal, banyak tempat lain yang bisa dikunjungi Jokowi.
"Saya bersyukur karena dua-duanya mengunjungi saya secara mendadak. Beliau tau cara kerja BKD dimana mengurus 71.000 PNS DKI, dan honorer sebanyak 28.000. Jadi hampir 100.000 orang kita urusin," ungkapnya.
Ngopi-ngopi terakhir
Deputi Gubernur bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta Sarwo Handayani mengatakan pertemuan di kantor Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama merupakan acara ngopi terakhir bareng Jokowi.
"Mungkin ini ngopi-ngopi terakhir bareng pak Jokowi," kata wanita yang akrab disapa Yani itu.
Dia langsung tersipu-sipu dan tertawa kecil ketika dikonfirmasi isyarat Wagub DKI dari Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
"Ha-ha-ha kan biar ada berita. Pak Ahok kan senang buat berita," kata dia.
Apabila sebelumnya Yani memilih untuk tidak berkomentar perihal jadi calon Wagub ideal pilihan Basuki. Kini, Yani tampak lebih terbuka.
Bahkan, ia mengamini pernyataan Basuki untuk menjadikannya sebagai Wagub DKI. "Amin... Amin (jadi Wagub DKI)," ucapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.