Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahok: KMP di DPRD DKI Jakarta Akibat Kisruh DPR

"Soal urusan DPRD ini masalahnya ribut urusan DPR pusat mau dibawa ke Jakarta. Akhirnya dibikin KMP," kata Ahok.

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Y Gustaman
zoom-in Ahok: KMP di DPRD DKI Jakarta Akibat Kisruh DPR
Warta Kota/henry lopulalan
TIDAK TERGANGGU KERJA - Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melayani pertanyaan wartawan di Balai Kota. Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (11/11/2014). Ahok telah mengirim surat untuk pembubaran FPI ke Depkum HAM dan Menteri Dalam Negeri. Warta Kota/henry lopulalan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyinggung pembentukan Koalisi Merah Putih di DPRD DKI Jakarta.

Pembentukan koalisi tersebut dinilai pria yang akrab disapa Ahok tersebut merupakan akibat kisruh politik di DPR RI yang ingin dibawa ke DPRD DKI Jakarta.

"Soal urusan DPRD ini masalahnya ribut urusan DPR pusat mau dibawa ke Jakarta. Akhirnya dibikin KMP," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (12/11/2014).

Menurutnya, terbentuknya KMP di DPRD DKI Jakarta membuat kerja mereka terhambat. Itu ditandai belum terbentuknya Alat Kelengkapan Dewan, sehingga warga dirugikan.

"Jakarta  memalukan tidak punya alat kelengkapan DPRD, enggak punya komisi, nanti bagaimana membahasnya. Jika semua dirapimkan, Jakarta ini lucu juga," imbuhnya.

Mantan Bupati Belitung Timur ini mengungkapkan bila bicara orang beragama dan bertuhan, tentu tidak ada yang ingin menyusahkan rakyat.

Berita Rekomendasi

"Tapi ini terjadi di DPRD sampai hari ini, tapi tidak semua. Hanya sekelompok tertentu saja yang mengatasnamakan KMP mau dibawa ke Jakarta," ujarnya.

Ahok sebetulnya tidak memperdulikan ada KPM di tingkat DKI Jakarta. Ia hanya berpikir bagaimana bekerja untuk rakyat.

"Kami hanya peduli bagaimana kerja, anggaran mendahului, tahun depan sama saja kerja biasa. Jadi mohon maaf kepada bapak ibu, kalau saya berbicara seperti ini dianggap tidak santun," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas