Sopir Angkutan Umum Telah Naikkan Tarif Setelah Harga BBM Naik
Para sopir bus mengaku telah menaikkan tarif setelah presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para sopir bus mengaku telah menaikkan tarif setelah presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Para sopir pada umumnya menaikkan tarif sebesar Rp 1.000.
"Kita sih udah naikkin ongkos. Biasanya Rp 3.000, sekarang jadi Rp 4.000," ujar Ade sopir bus trayek Cileduk-Blok M kepada Tribunnews.com di Terminal Blok M, Jakarta, Rabu (19/11/2014).
Ade mengaku, jika tarif tidak dinaikkan maka dirinya pun akan mengalami kerugian. Dirinya pun menyisiati agar bahan bakar tidak terbuang percuma yakni dengan menarik penumpang pada saat jam-jam sibuk.
"Kita kerja mulai jam dari jam 7-10 pagi. Terus jam 10 sampai jam 3 (15.00) berhenti. Terus lanjut lagi jam 3 sampai malam," ucapnya.
Ade menuturkan, dengan dirinya melakukan pola seperti itu sangat terasa manfaatnya yakni mampu mengefisiensikan bahan bakar untuk kendaraannya. Dengan begitu, dirinya pun dapat beristirahat yang cukup disaat jam-jam jarang ada penumpang.
"Kalau nggak kaya begitu ya kita tekor (rugi)," tandasnya.