Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Larangan Motor Lewat Sudirman Diberlakukan, Ahok: Rumah Warga Jadi Tempat Parkir

"Parkiran di gedung-gedung pasti otomatis, rumah penduduk pasti jadi parkir. Dapat duit Rp 5 ribu (sekali parkir)," kata Ahok.

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Larangan Motor Lewat Sudirman Diberlakukan, Ahok: Rumah Warga Jadi Tempat Parkir
Warta Kota/Nur Ichsan
PARKIR DI PINTU M1 - Lahan kosong di sekitar Pintu M1 Bandara Soekarno Hatta, Kota Tangerang, yang telah ditutup, berubah fungsi menjadi lokasi parkir sepeda motor seperti terlihat Selasa (14/10). Parkir yang dikelola Paguyuban Jasa Transportasi Sepeda Mootor Ojek ini, dimanfaatkan para pekerja di bandara, yang kantornya berdekatan dengan pintu M1, mereka memilih parkir di situ dan sedikit berjalan kaki menuju kantor, karena menilai pengalihan arus lalin di pintu M1, terlalu jauh dan beresiko. Warta Kota/nur ichsan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menganggap tidak perlu menyediakan tempat parkir untuk kendaraan sepeda motor terkait kebijakan pelarangan kendaraan roda dua melintas di Jalan MH Thamrin dan Medan Merdeka Barat.

Dikatakan pria yang akrab disapa Ahok ini, meskipun selama ini banyak pengendara sepeda motor memarkirkan kendaraannya di tempat yang salah, tetapi tidak pernah dirinya melakukan pembongkaran.

"Kamu parkir motor di mana, di HI? Semua melanggar, saya bongkar parkiran anda? Ya saya mau bantu orang parkir motor di belakang HI, kalau anda mau ke Merdeka Barat ya jangan naik motor, naik bus saja. Kalau orang tidak bisa parkir di situ bisa di tempat lainnya," ungkap Ahok di ‬di Gedung Joeang 45 setelah acara diskusi Teras Kita dengan tema Sistem Transportasi Perkotaan yang digelar Radio Sonora, Sabtu (13/12/2014).

Pihaknya pun berencana akan memperluas kebijakan tersebut hingga Kuningan ke depannya. Ttentu kebijakan dikatakan Ahok akan dijalankan setelah armada bus TransJakarta memadai.

"Parkiran di gedung-gedung pasti otomatis, rumah penduduk pasti jadi parkir. Dapat duit Rp 5 ribu (sekali parkir)," katanya.

Banyak yang mengeluhkan bahwa selama ini jadwal bus TransJakarta sering molor. Karenanya untuk memperbaiki hal tersebut Ahok mengubah pola pengelolaan dari Unit Pelaksana menjadi Perseroan Terbatas (PT).

"Lalu kita permudah swasta operator tambah bus. Bayarnya per kilo meter. Kalau nggak, perorangan tidak mungkin dapat kredit bank dan beli bus. Siapa yang mau hitung kemampuan bayar dia, kalau dengan e-money, pasti bank-bank manapun mau memberikan jasa pada orang. Pembaruan bus kita di situ aja otomatis. Yang punya bus datang pada kami, selama anda bisa mendapat kredit jatah anda rupiah per kilo meter tadi. Jadi langsung terjadi peremajaan," ungkapnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas