Saat Ahok Lupa Menyapa Djarot dalam Sambutannya
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melantik Djarot Saiful Hidayat sebagai Wakil Gubernur
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melantik Djarot Saiful Hidayat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Prosesi pelantikan tersebut tidak lebih dari 30 menit yang diakhiri sambutan gubernur serta pemberian ucapan selamat kepada Djarot bersama istrinya.
Memulai sambutannya pria yang akrab disapa Ahok menyapa kepada undangan yang hadir diantaranya Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua DPRD DKI, mantan Gubernur dan wakil gubernur yang menghadiri acara tersebut, termasuk Sekretaris Daerah DKI dan Kepala Dinas di jajarannya.
"Selamat siang salam sejahtera buat semuanya. Pertama saya ucapkan terima kasih atas kehadiran bapak ibu menghadiri undangan ini," ucap Ahok dalam sambutannya di Balai Agung, Rabu (17/12/2014).
Tetapi setelah ucapan terima kasih tersebut, ia lupa menyambut Wakil Gubernur DKI yang baru dilantiknya.
"Saya lupa, kepada yang terhormat bapak Wakil Gubernur DKI Jakarta bersama ibu, biasa orang sendiri kita lupa," ucap Ahok lalu disambut tawa.
Dikatakannya, acara pelantikan Djarot akan menjadi sebuah sejarah. Kemudian ia bercerita bagaimana dirinya jatuh hati kepada Djarot untuk mendampingi dirinya dalam memimpin DKI.
"Tentu semua yang ada di sini baik, ada Pak Boy (Boy Sadikin), ada Bu Yani (Sarwo Handayani) yang sering saya sebut," ucapnya.
Dalam memilih wakilnya, Ahok menggunakan teori Presiden Amerika ke 16 Abraham Lincoln. Untuk mengetahui karakter orang dikatakan Ahok harus diberi kekuasaan.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menjelaskan Djarot pernah berkuasa selama sepuluh tahun menjadi Wali Kota Blitar. Ia mengenal pria berkumis tersebut sejak 2006 saat Ahok menjabat jadi Bupati Belitung Timur baru satu tahun lamanya.
"Saya kebetulan dulu suka jalan-jalan dengan Kepala daerah dari PDI Perjuangan, kita jalan bersama dan kenalan, terus saya berpikir ini Wali Kota top," ucapnya.
Ahok bercerita, saat itu dirinya bersama Djarot berkunjung ke Tiongkok. Setelah makan malam, Ahok dan Djarot pilih pulang ke hotel ketimbang berbelanja layaknya yang lain.
"Terus saya lihat beliau ini kelihatan kerenya mirip-mirip saya. Karena lihat orang lain begitu buka sleting 20 USD belanja. Kami berdua nggak bawa duit segede itu kalau jalan. Terus habis makan malam kami berdua pulang ke hotel," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.