Pengamat: Persaingan Bisnis Taksi Mulai Tak Sehat
"Tujuannya agar bisa memonopoli bisnis taksi ini," kata Djoko saat dihubungi Warta Kota, Kamis (18/12/2014).
Editor: Hasanudin Aco
"Sebab, sampai saat ini barang buktinya belum diketahui ada dimana. Artinya kalau memang itu mobil express, pihaknya tentunya akan diundang polisi untuk menyaksikan bersama-sama," kata Berman.
Karenanya, kata Berman, apakah mobil yang digunakan pelaku mobil taksi Express yang hilang, sesuai dengan laporan polisi pihaknya No: 205 di Polsek Setiabudi pada 24 November 2014, hal itu juga belum bisa diketahui.
"Kami laporkan hilangnya taksi kami ke Polsek Setiabudi pada 24 November, dimana taksi nomor polisi: B 1733 KTD, dengan nomor lambung: BD 6075 hilang. Itu dari segi bukti formalnya. Artinya sepanjang pihak-pihak yang membangun rumor tidak bisa membuktikan bahwa mobil itu adalah yang kami laporkan maka belum dapat dipastikan kebenarannya," tegas Berman.
Sebab, katanya, taksi yang dipakai tersangka S untuk merampok berplat nomor depan B 1147 TDL, dan di belakang: B 3317 K.
"Dari nomor polisi saja sudah beda, dan nomor lambungnya 8015. Jadi ada duplikasi daripada nomor lambung mobil express yang aktif," katanya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, mengatakan, penyidik masih mencari taksi Express yang hilang.
"Hingga kini masih dicari. Manajemen Express menyatakan ada orang berbaju safari yang mengambil mobil itu. Dan pencuri bukanlah karyawan mereka," katanya.(bum)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.