Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Ahok Tidak Lulus Statistik Saat Kuliah S2

Ahok dinyatakan tidak lulus meskipun nilainya lumayan tinggi.

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Cerita Ahok Tidak Lulus Statistik Saat Kuliah S2
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama didampingi Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat menyapa warga dalam rangkaian acara Jakarta Night Festival di Kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu (31/12/2014) malam. Ahok bersama Djarot berjalan dari HI menuju Monas sambil bersalaman dengan warga yang menghadiri malam pergantian tahun di sepanjang Jalan Thamrin. Warta Kota/angga bhagya nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kerap menyampaikan beberapa cerita menarik saat memberikan sambutan dalam acara resmi yang dihadiri banyak orang.

Begitu juga saat menyampakan sambutan dalam pelantikan ribuan pejabat DKI Jakarta di Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (2/1/2015).

Kali ini cerita Ahok berkaitan saat dirinya menyelesaikan kuliah S2. Ia dinyatakan tidak lulus meskipun nilainya lumayan tinggi.

"Saya teringat waktu saya kuliah S2 saya dapat nilai waktu itu 78 dan saya dinyatakan tidak lulus pelajaran statistik," ungkap Ahok memulai ceritanya.

Tahu tidak lulus, Ahok pun tidak berdiam diri. Ia pun mengajukan protes kepada dosennya. Ternyata alasan kenapa Ahok tidak lulus dikarenakan nilainya dibawah rata-rata temannya.

"Dia katakan temanmu rata-rata nilainya 90. Kok bisa? Nah ini rata-rata kelas kami sekolah bisnis. Kata beliau begini, kamu pinter dapat 78 masalahnya waktu jaman kamu bisnis, teman-teman bisnis mu itu nilainya 90 jadi kamu kalah," katanya.

Hal tersebut dijadikan gambaran bagi Ahok kepada para PNS DKI bila ingin mendapatkan jabatan.

Berita Rekomendasi

"Jadi DKI harus seperti ini. Jadi kalau nilai 78 tidak terpilih karena kalah dengan nilai 90 mungkin saya tawarkan pindah ke provinsi lain atau kabupaten lain mungkin bapak ibu bisa paling hebat di sana karena mungkin pintarnya oke," ungkapnya.

Ahok pun meminta kepada para pejabat baru berani melawan bila ada pejabat lain yang mencoba menekan atau memeras.

Ia justru akan marah bila pejabatnya hanya diam dan menutup mulut rapat-rapat.

"Kalau tidak melaporkan berarti bapak ibu sama saja, kami akan berikan kesempatan pada staf lain untuk naik. Ini akan sangat cepat. DKI butuh yang terbaik dari yang terbaik," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas