Ahok Lapor Jokowi Soal Nasib Monorel
Basuki Tjahaja Purnama memanfaatkan rapat dengan presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) untuk melaporkan nasib pembangunan Monorel.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memanfaatkan rapat dengan presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) untuk melaporkan nasib pembangunan Monorel.
Hasilnya Ahok sapaan akrabnya, Presiden juga tidak setuju bila PT. Jakarta Monorail (PT JM) selaku penyelenggara proyek pengerjaan monorel Jakarta tetap membangun dipo diatas waduk Setia Budi dan Tanah Abang.
"Saya sudah lapor presiden tadi. Presiden juga mengatakan kalau advice dari Kementrian Pekerjaan Umum tidak mungkin membangun depot di atas Waduk Setiabudi," ungkap Ahok di Balai Kota, Jumat (9/1/2015).
Diatakannya bila tetap ngotot ingin membangun depo monorel berada di Waduk Setiabudi tentu akan ditolak dirinya. Begitu juga dengan membangun depo di wilayah Tanah Abang, Ahok tidak menyetujuinya.
"Berarti Jakarta Monorel mesti kita tolak dong kalau kamu ngotot deponya di atas Waduk Setiabudi. Saya laporkan tadi ke presiden. Terus dia juga minta depo di Tanah Abang, tapi harus memakai pondasi satu ruas jalan. Saya nggak setuju kalau seperti itu. Jadi ya pasti kita tolak kan," ungkapnya.
Bila seperti itu maka harus dicari lahan untuk membangun depo monorel yang baru. Bila membangun depo diluar jalur maka harus dilakukan tender kembali.
"Anda (PT Jakarta Monorail) nggak punya hak lagi. Itu saja yang kita jawab," ucapnya.
Untuk itu, dikatakan Ahok Pemprov DKI akan melayangkan surat jawaban ke PT Jakarta Monorail tentang penolakan pembangunan
"Saya sudah suruh balas surat karena sudah dapat rekomendasi dari PU. Minggu depan kita balas," ucapnya.