Sudah Bokek, Sekarang Gak Punya Tempat Tinggal
Adanya penertiban besar-besaran kemarin, Waluyo (33), selaku warga Bongkaran menuturkan tak ada tempat lagi untuk dirinya
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Setelah ratusan bangunan liar di Kawasan Bongkaran, Tanah Abang dibongkar, membuat beberapa warga terpaksa membuat tenda darurat. Mereka memilih bertahan dibanding pindah tempat tinggal.
Pantauan Wartakotalive.com, beberapa tenda berukuran 1x2 meter persegi dibangun warga, di bibir Jalan Inspeksi Banjir Kanal Barat (BKB) yang hingga kini masih dibangun. Mereka tengah berbaring beralaskan papan dan karpet lusuh.
Tak hanya itu juga, beberapa aparat gabungan seperti Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) tengah mengawasi kawasan tersebut.
Adanya penertiban besar-besaran kemarin, Waluyo (33), selaku warga Bongkaran menuturkan tak ada tempat lagi untuk dirinya bersama istri dan ketiga anaknya berteduh. Ia juga mengatakan tak punya uang sepeserpun untuk pindah tempat tinggal, sejak rumahnya yang kini sudah menjadi abu.
"Puing-puing rumah saya udah dibakar-bakarin. Gak tahu ama siapa. Ya bagaimana ya, duitnya gak ada. Saya cuma mulung. Ini aja buat makan bingung," ucap pria asal Indramayu, Jawa Barat, saat duduk di bibir Jalan Inspeksi BKB.
Ia juga mengatakan, tak tahu nantinya akan tidur di mana lagi bersama keluarganya. "(Diam) ... Gak tahu saya. Saya bingung.." ucapnya singkat sambil menggendong anak perempuannya kisaran umur 4 tahunan.
Sementara itu, Camat Tanah Abang, Hidayatullah mengatakan, kurang lebih 2000 warga menghuni di Kawasan Bongkaran. Pihaknya pun juga berharap Dinas Perumahan DKI Jakarta segera mencarikan Rumah Susun Sewa (Rusunawa)
"Saya kira satu gedung rusunawa ini cukup lah menampung mereka. Masalahnya, kalau tak cepat ditampung, mereka-mereka ini bakalan bangun kembali," jelasnya. (Panji Baskhara Ramadhan)