Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mafia Kuburan di Jakarta, Booking Lahan Rp 3 Juta, Sewa Rp 3 Juta

"Biaya gali tanah, terus ditimbun lagi plus ongkos transpor (uang rokok) seikhlasnya kena Rp 2,3 juta," katanya.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Mafia Kuburan di Jakarta, Booking Lahan Rp 3 Juta, Sewa Rp 3 Juta
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Pekerja tengah membersihkan area makam di TPU Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (24/3/2014). Gaji puluhan petugas pengurus makam di Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, sejak Januari hingga Maret 2014 ini belum dibayarkan Pemprov DKI. Imbasnya banyak pekerja non pegawai negeri sipil (PNS) tersebut yang menunggak uang kontrakan hingga berhutang kepada rentenir. Warta Kota/angga bhgaya nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Minimnya lahan makam di Jakarta muncul calo tanah kuburan. Warga yang kebingungan mencari lahan untuk memakamkan keluarganya terpaksa meminta bantuan perantara untuk mencarikan tanah yang masih kosong.

Calo merupakan langkah yang cepat mendapatkan lahan yang kosong. Maraknya keberadaan mereka hingga saat ini. Satu di antaranya ada TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat.

Hasil pantauan Warta Kota di sana tampak beberapa orang sibuk berlalu lalang ke makam satu ke makam lainnya. Pemakama itu terbagi menjadi beberapa blok, blok I, II, III, dan seterusnya.

Calo di TPU Karet Bivak mengatakan, warga yang ingin ekstra cepat mendapatkan lahan makam di Karet Bivak perlu merogoh dompet sebanyak Rp 7 juta lebih.

"Biasanya, kebanyakan orang itu pesan buat persiapan si pemesan lahan. Mereka biasanya pesan lahan kalau salah satu keluarganya sudah diperkirakan ajalnya sudah dekat. Sama saya saja sini, booking per tahunnya Rp 3 juta saja," kata bapak-bapak berusia 60 tahunan itu.

Menurut dia, dengan cara memesan lahan akan mempermudah untuk mendapatkan lahan. Bahkan pemesan itu berhak memilik lahan makam mana saja.

"Ya mau di blok mana. Blok I, II, atau III? Bebas di sini. Enggak usah khawatir. Lahan masih ada banyak," katanya baru-baru ini.

Berita Rekomendasi

Menurut pria itu, pemesan lahan makam dapat menata makam keluarganya menjadi rapi dan bersih. Namun ada harga apabila makam tersebut ingin terus ditata rapi.

"Mahal itu. Misal ada orang batu nisan makamnya berbahan marmer. Itu Rp 1,5 juta. Kalau biasa yang tulisannya hitam batunya putih, itu Rp 600.000," katanya.

Selain itu, ia menyebutkan juga beberapa tarif-tarif tertentu. Kalau batu nisan memakai tulisan tinta emas, berbahan marmer, lahan makamnya dikasih rumput-rumput Jepang biayanya mencapai Rp 2 juta.

"Biaya gali tanah, terus ditimbun lagi plus ongkos transpor (uang rokok) seikhlasnya kena Rp 2,3 juta," katanya.

Sedangkan untuk sewa per tahunnya sebesar Rp 3 Juta. Namun kalau tidak dibayar, bakal ditindih dan makamnya hilang.

"Itu kena total Rp 7 juta. Kalau satu lahan makamnya kosong, total bisa Rp 10 juta," katanya sambil menghembuskan asap rokok dari mulutnya.

Bisa gratis

Sementara itu, Themy Kendra Putra, Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman, mengataakn, biaya retribusi lahan makam hanya Rp 100.000. Bahkan bagi kalangan tidak mampu diberikan secara gratis oleh Pemprov DKI Jakarta.

"Kalau sampai jutaan hingga puluhan juta, itu mafia-mafia semua di sana. Jangan salah di sana memang banyak calo. Ini yang jadi pekerjaan rumah kami. Kalau untuk warga tidak mampu, itu diberikan secara gratis. Asal ada surat keterangan miskinnya," kata Themy.

Menurut Themy, calo-calo yang marak di TPU Karet Bivak, pihaknya akan berupaya untuk menindak tegas. "Apabila, ada pegawai negeri sipil yang juga turut kerja sama dengan calo, cut! Langsung pecat. Segera kami tindak," katanya. (m2)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas