Djarot Ukur Tinggi Lumpur Selokan Pakai Kayu
"Banjir nggak?" tanya Djarot memulai pembicaraannya.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain meninjau pasar dan sungai di wilayah Jakarta Barat, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meninjau perkampungan langganan banjir di Jalan Swadaya RT 16/RW 16 Kelurahan Kapuk Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (27/1/2015).
Djarot turun dari mobilnya kemudian berjalan kaki menyusuri gang dan bertemu warga yang sedang berdiri di depan rumahnya.
"Banjir nggak?" tanya Djarot memulai pembicaraannya.
"Banjir pak. Kemarin sampai segini," jawab warga kepada Djarot.
Kemudian lurah Kapuk yang mendampinginya menjelaskan bila banjir terjadi akibat pompa rusak dan hingga kini belum bisa digunakan.
Lantas Djarot pun meminta kepada pendampingnya untuk mencatatnya. "Catat ini," kata Djarot.
Kemudian seorang warga bernama Ending mengungkapkan keluhannya kepada Djarot bila saat air sungai naik, air kembali ke pemukiman penduduk sehingga pintu airnya harus ditutup saat air sungai sudah terlalu tinggi.
"Kita sudah bilangin ke petugasnya tapi tidak ditutup-tutup," ungkap Ending.
Kemudian Djarot kembali ke luar pemukiman dan melihat got airnya sudah tidak mengalir karena lumpurnya sudah tinggi.
Air pun sudah tampak menghitam. Lalu Djarot mengambil sebuah kayu yang berada di dekat rumah lantas memasukannya ke dalam got untuk mengukur ketinggian lumpur.
"Lihat kan pak, lumpurnya sudah tinggi," ucap Djarot.
Kemudian ia pun menunjukkan kembali ketinggian lumpur got di tempat lain dan hasilnya sama, lumpur di got sudah terlalu tinggi.
"Nah ini harus di keruk. Bisa mungkin warga di sini menyelesaikannya dengan kerja bakti," kata Djarot kepada Ending.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.