Pedagang Mengeluh ke Djarot "Yang Berkunjung Banyak Tapi Tidak Beli"
Djarot pun hanya bisa geleng-geleng kepala.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bukan hanya pengelolaan sampah yang dikeluhkan pedagang yang menempati Pasar Modern Kedoya. Sepinya pembeli hingga kurangnya ventilasi udara di pasar milik Pemprov DKI Jakarta tersebut juga dikeluhkan pedagang.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat sekitar 30 menit meninjau pasar yang berada di Jakarta Barat tersebut.
Tampak banyak kios-kios yang masih kosong, apalagi di lantai 3 belum digunakan sama sekali padahal pasar yang dibangung PD Pasar Jaya tersebut sudah beroperasi selama 5 tahun.
"Yang berkunjung banyak tapi tidak ada yang beli ya," celetuk seorang pedagang pakaian di pasar tersebut saat Djarot naik ke lantai 3 pasar.
Djarot pun hanya bisa geleng-geleng kepala saat tiba di lantai tiga tidak ada pedagang sama sekali dan kios-kiosnya pun tertutup rapat belum ada penyewanya.
"Pak karena berjualannya nyantai, lebih banyak nganggurnya, para pedagang pun pada ngaji," keluh seorang pedagang kepada Djarot.
Parbuah (59) berbincang dengan Tribun mengaku dirinya sudah menjadi pedagang di daerah pasar Kedoya sekitar 30 tahun.
Ia membanding bila sebelum pasar dibangun jualannya selalu untung. Bahkan tidak pernah dirinya berhutang.
"Tapi sekarang justru punya utang," ucap perempuan bercucu enam ini.
Sepinya pembeli dikarenakan banyak pedagang yang berjualan di luar pasar, sehingga pembeli tidak masuk ke dalam pasar.
"Maunya yang di depan pasar suruh ke dalam," ucapnya.
Memang pedagang kaki lima banyak berjualan di trotoar jalan Kedoya. Sehingga pembeli tidak masuk ke dalam pasar untuk membeli kebutuhan pokok maupun pakaian dan sebagaiannya.
Bukan hanya masalah sepinya pedagang, di lantai tiga pun pedagang mengeluhkan jeleknya sirkulasi udara kepada Djarot.
Solusi yang diberikan Djarot untuk mengatasi sepinya pembeli, maka penjual yang berada di trotoar harus ditertibkan dan untuk masalah ventilasi udara maka perlu dipasang kipas angin dan kios-kios yang menghadap ke luar gedung harus dibuka.
"Itu (kios-kios) dibuka saja supaya udaranya bagus," kata Djarot.