Rasa Cemburu dan Dihina Selalu Hidup Miskin, Slamet Bunuh Istri Sendiri
Slamet (53) tega membunuh istrinya sendiri Dahlia (49) di rumahnya di Kali Suren, RT 2/4, Bojonggede, Bogor
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Kesal karena dihina selalu hidup miskin, serta bercampur rasa cemburu membuat Slamet (53) tega membunuh istrinya sendiri Dahlia (49) di rumahnya di Kali Suren, RT 2/4, Bojonggede, Bogor, Jawa Barat, Selasa (3/2/2015) dinihari.
Perempuan yang sudah memberinya dua anak itu dihabisi Slamet dengan martil. Ia menghantamkan martil ke kepala istrinya yang sudah terlelap tidur hingga tewas. Usai membunuh Dahlia, Slamet bergegas menyerahkan diri ke Polsek Bojonggede, Selasa (3/2/2015) pagi.
"Menerima laporan pelaku, saya perintahkan anggota ke rumahnya atau ke lokasi kejadian. Dan pelaku langsung kami tahan," kata Kapolsek Bojong Gede, Komisaris Ganet Sukoco, di Mapolsek Bojonggede, Selasa (3/2/2015).
Menurut Ganet dari pengakuan Slamet yang merupakan kakek satu orang cucu itu, awalnya ia merasa kesal kesal karena selalu dihina berpenghasilan rendah dan selalu hidup miskin oleh istrinya Dahlia.
"Mereka sering bertengkar karena motif ekonomi. Penghasilan Slamet sebagai buruh panci hanya sekitar Rp 25.000 perhari. Itu dianggap tidak cukup oleh istrinya," kata Ganet.
Menurut Ganet, karena hinaan Dahlia, Slamet beberapa kali sempat memukul istri yang sudah dinikahinya sejak sekitar 30 tahun lalu itu.
"Awalnya sering terjadi KDRT oleh Slamet ke Dahlia. Karena itu, istrinya makin tak suka dan malahan makin sering menghina," ujar Ganet.
\
Kekesalan Slamet karena hinaan istrinya, akhirnya bercampur rasa cemburu ketika pada 23 Januari lalu, istrinya itu minta cerai. Alasannya snag istri mengaku akan menikah lagi dengan lelaki lain.
"Pelaku tak habis pikir, mengapa istrinya berniat mau bercerai dan kawin lagi," ujar Slamet.
Ganet mengatakan Slamet sebenarnya sempat menanyakan ke kedua anak perempuannya yang tinggal bersebelahan dengannya, siapa lelaki yang dimaksud Dahlia atau menjadi teman dekat istrinya selama ini.
"Tapi dua anaknya itu dianggap pelaku, selalu menutupi," kata Ganet.
Sementara, katanya, jika Slamet menanyakan hal itu ke Dahlia maka pertengkaran akan terjadi lagi dan kekerasan kemungkinan kembali terjadi.
Apalagi, kata Ganet, Slamet beberapa kali mendapati puntung rokok dan botol aqua di rumahnya. Ia merasa ada pria lain yang datang ke rumahnya saat ia pergi bekerja sebagai buruh panci di Kabupaten Bogor, dari pukul 07.00 sampai pukul 21.00 malam.
Puncaknya, kata Ganet, ketika Slamet kembali mendapati banyak puntung rokok di asbak di rumahnya, botol aqua serta gelas bekas minum seseorang, Senin (2/2/2015) malam.
Walau kesal bercampur cemburu ia tidak ingin ribut saat itu dengan istrinya. Seperti biasa Slamet lalu tidur bersama istrinya Dahlia. Selasa (3/2/2015) dinihari, Slamet bangun dan keluar kamar.
"Ia ke ruang tamu mengambil martil. Dan kembali ke kamar tidur. Saat itu posisi istrinya sedang tidur miring membelakanginya. Pelaku langsung menghantamkan martil ke kepala istrinya hingga tewas," kata Ganet.
Setelah yakin istrinya tewas, tambah Ganet, Slamet menutupi kepala istrinya yang bersimbah darah itu dengan bantal.
Ia lalu bergegas ke Mapolsek Bojonggede untuk menyerahkan diri sejaligus melaporkan bahwa dirinya sudah membunuh istrinya sendiri.
"Kami cek anggota ke rumahnya dan ternyata benar. Tim identifikasi langsung kami turunkan memeriksa korban," katanya. (Budi Malau)