Siswa SMK Ditemukan Tewas dengan Tangan dan Kaki Terikat, Mulut dan Kepala Dilakban
Korban dibawa ke RS Kramat Jati Polri, Jakarta Timur, untuk diotopsi.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Stenli Indra (18), seorang pelajar tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tewas di kamar tidurnya, di Perumahan Perumahan Sunter Hijau, Jalan Taman Sunter Hijau V, RT09/10, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (6/2/2015) kemarin.
Korban dibawa ke RS Kramat Jati Polri, Jakarta Timur, untuk diotopsi. Menurut Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara, AKBP Azhar Nugroho, hingga kini pihaknya masih menunggu hasil otopsi tersebut.
"Untuk sementara data hasil otopsi masih kami tunggu. Kesimpulannya juga masih dalam proses. Dalam artian akan diketahui penyebab kematian korban, apabila kami sudah menerima hasil otopsi," jelasnya di Mapolrestro Jakarta Utara, Sabtu (7/2/2015).
Saat ditemukan, korban dalam kondisi tangan dan kaki terikat, mulut terlakban, kepala terlilit lakban dan terbungkus, serta posisi tubuh korban menyamping di atas tempat kasur.
Azhar menjelaskan, saat kejadian pihaknya langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Pihaknya pun juga mengumpulkan barang-barang bukti yang diketahui dapat didalami.
"Setelah kejadian kami lakukan olah TKP dan ambil beberapa penelitian yang kami temukan untuk penyelidikan lebih lanjut," ucapnya.
Diketahui sebelumnya, korban yang merupakan anak ke 3 dari pasangan Teddy Indra dan Yanti ini, masih ditelusuri pelakunya. Kejadian tersebut diperkirakan sekitar pukul 07.00 WIB,
Korban ditemukan oleh kerabatnya, Stella, saat menyambangi kamar korban yang pintunya terkunci rapat dari dalam. Walaupun Stella meneriaki nama korban, namun tak terdengar sedikitpun sahutan dari korban yang ada di dalam kamar.
Saksi atau Stella, mengambil tangga dan melihat dari kamarnya yang bersebelahan dengan kamar korban lewat atas kamar yang terbuka.
Korban terlihat posisi tidur menyamping dan tak bergerak. Lalu berteriak memanggil kerabatnya yang lain
Alhasil, saksi bersama ayah Stenli, Teddy Indra dan paman Stenli, Yongky, kemudian bersama-sama mendobrak pintu kamar. Ketika pintu berhasil terbuka, korban yang saat itu mengenakan baju hitam dan celana panjang coklat (trainning), sudah dalam keadaan tak bernyawa. (Panji Baskhara Ramadhan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.