Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemkot Cuek Klub Kebanggaan Kota Depok Dijual ke Purwakarta

"Tidak apa dijual. Itu biasa saja dan wajar. Tidak ada hubungannya dengan Pemkot Depok. Karena Persikad memang lembaga profesi."

Editor: Y Gustaman
zoom-in Pemkot Cuek Klub Kebanggaan Kota Depok Dijual ke Purwakarta
Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan
Rebut Bola: Pemain PSIS Semarang, Imral Usman (nomor 8) berusaha rebut bola dari pemain Persikad Depok pada pertandingan lanjutan sepak bola Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Jatidiri Semarang, Jateng, Minggu (9/6/2013). PSIS Semarang berhasil mengalahkan Persikad Depok dengan skor 5-0. Berkat tendangan dari Heri Nur Yulianto dan Addison Alves PSIS Semarang berhasil naik klasmen.(Tribun Jateng/Wahyu Sulistyawan) 

Laporan Wartawan Warta Kota, Budi Malau

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Pemerintah Kota Depok menganggap lumrah dijualnya klub sepakbola kebanggaan warga Depok yakni Persatuan Sepakbola Indonesia Kota Depok (Persikad) ke Purwakarta.

Pembeli Persikad Depok tersebut adalah sekumpulan Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di Pemerintah Kabupaten Purwakarta yang patungan. Ikut di dalamnya pihak swasta di Purwakarta.

Pemkot Depok memastikan Persikad Depok bukan lembaga struktural resmi yang pengelolaannya di bawah Pemkot Depok. Lembaga ini secara profesional di bawah pembinaan PSSI.

Sikap Pemkot Depok tersebut dikatakan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kota Depok, Mulyamto kepada Warta Kota, Selasa (10/2/2015). Ia mempersilakan jika orang luar membeli Persikad Depok.

"Tidak apa dijual. Itu biasa saja dan wajar. Tidak ada hubungannya dengan Pemkot Depok. Karena Persikad memang lembaga profesi dan bukan milik Pemkot Depok," kata Mulyamto.

Menurut Mulyamto, peran Pemkot Depok kepada Persikad selama ini hanyalah memfasilitasi dan bentuknya berupa bantuan pembinaan atau dukungan seperlunya saja.

Berita Rekomendasi

"Jadi karena dibawah PSSI atau lembaga profesi diatasnya yang lebih tinggi, kalau memang penjualannya boleh, ya gak apa-apa," ujar Mulyamto.

Ia mencontohkan beberapa klub sepak bola yang dulunya milik salah satu kota lalu pindah ke kota lain. "Misalnya Sriwijaya yang dulu di Solo lalu dibeli dan pindah ke Palembang, itu juga terjadi tanpa polemik dan tak apa-apa, kan," imbuhnya.

Pemkot Depok tidak akan melakukan upaya penyelamatan atau apapun terhadap Persikad Depok. "Kalau memang bisa lebih baik dijual ke Purwakarta, ya justru bagus. Tak ada keharusan Pemkot melakukan penyelamatan atau apapun," katanya.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas