'Saya Ngojek Rp 200.000 Lihat Kondisi Warga'
Ruas jalan yang macet dan hampir lumpuh, membuat Junaedi terpaksa naik ojek.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sekretaris Kota (Sekko) Kota Administrasi Jakarta Utara, Junaedi, tengah disibukkan blusukan ke beberapa titik wilayah yang hingga kini terendam banjir. Ruas jalan yang macet dan hampir lumpuh, membuat Junaedi terpaksa naik ojek.
"Ya naik ojek. Abis mau lewat mana. Hampir semua kawasan terendam. Ruas jalan dan pemukiman warga pun juga. Jadi ya naik ojek," katanya, Senin (9/2/2015).
Lantaran banjir, macet, dan hampir membuat motor si tukang ojek mogok, Juanedi yang mengaku blusukan dari Kelurahan Papanggo menuju Kelurahan Kebon Bawang, terpaksa membayar ojek sebesar Rp 200.000.
"Ya motor si tukang ojek mogok. Untung sudah sampai. Hahaha," ucapnya tertawa.
Dirinya sampai saat ini mengakui, dirinya belum mendapatkan data yang konkrit terkait titik-titk banjir yang ada di wilayah Jakarta Utara. "Saya belum cek, dimana saja titik-titik lokasi yang terendam banjir. Sampai saat ini saya masih melakukan pemantauan di Kawasan Tanjung Priuk," ucapnya saat dihubungi.
Pihaknya hanya melakukan tindak antisipasi yakni melakukan evakuasi warga sekitar. "Antisipasi kita yang pertama yakni evakuasi warga. Apakah wilayahnya benar-benar sudah parah akan banjir," jelasnya.
Ia juga mengimbau, baik dari pihak RT, RW, Lurah, hingga Kecamatan turut serta memantau wilayahnya yang menjadi rawan genangan air.
"Baik itu perahu bahan karet, atau fiber, atau ban besar, apabila itu perlu, ya sediakan. Untuk kebutuhan logistik pun sudah siap. Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Jakarta Utara," ungkapnya.
Tak hanya itu, ia juga berharap, pihak terkait turut menyediakan pos kesehatan, bahkan dapur umum untuk warga. "Distribusikan makanan, baik pagi, siang, sore dan malam. Yang handle itu semua pihak RT, RW, Lurah, bahkan Kecamatan," tuturnya. (Panji Baskhara Ramadhan)