Siasat Mempercepat Penanganan Banjir Jakarta ala Presiden Joko Widodo
Sudah jadi presiden, Joko Widodo tetap mikirin banjir Jakarta. Ini langkah percepatan tangani banjir ala presiden.
Editor: Agung Budi Santoso
Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Indonesia Sanny Iskandar menuturkan, walau banjir tak menggenangi kawasan industri di sekitar Jakarta, dampaknya tetap dirasakan pelaku industri manufaktur di kawasan.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (Amkri) Abdul Sobur menuturkan, banyak anggota Amkri di Klender dan Rawa Buaya yang lokasi usahanya tergenang.
Siapkan generator listrik
Basuki memerintahkan agar tersedia generator set (genset) di rumah-rumah pompa untuk berjaga-jaga jika terjadi pemadaman listrik lagi. Genset yang ada sekarang tak lagi memadai untuk mendukung 10 pompa di Waduk Pluit.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selama ini tak menyediakan genset dalam jumlah banyak karena mengira lokasi pompa yang dekat PLTU tak bakal mengalami pemadaman.
Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Agus Priyono mengatakan, pihaknya juga akan mengevaluasi sistem drainase di sekitar jalan protokol, seperti Jalan MH Thamrin dan Jalan Medan Merdeka, yang tergenang Senin lalu.
Dinas Tata Air akan mengevaluasi, apakah perlu perombakan saluran agar bisa menampung air dari curah hujan di atas 80 milimeter per detik. ”Namun, untuk memperdalam saluran air pada kedalaman lebih dari 1,1 meter, masih terhalang utilitas di bawah tanah,” kata Agus.
Dinas Tata Air juga akan menambah enam pompa besar di Kamal, Angke, Marina, Ancol, Sentiong, dan Sunter. Selain itu, dinas juga akan memperkuat tanggul pantai, melanjutkan normalisasi sungai dari pantai sampai batas tertinggi tanah, membangun Cengkareng Drain 2, membuat polder, serta memperbanyak sumur resapan. Total dananya sebesar Rp 2,7 triliun.
Lebih merata
Pengamatan Kompas di lapangan, Selasa, menunjukkan, banjir masih terjadi di beberapa tempat, terutama di Jakarta Barat dan Jakarta Utara.
Di Jakarta Barat, banjir masih menggenang rata di delapan kecamatan. Hingga Selasa sore, pengungsi banjir se-Jakarta Barat mencapai 10.986 jiwa. Mereka menempati posko pengungsian di 28 kelurahan.
Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi mengatakan, banjir tahun ini lebih merata dibandingkan dengan tahun lalu. Menurut Anas, hari Senin ada tiga pompa air yang tak berfungsi karena listrik padam. Ketiga pompa air itu berada di Jalan Kyai Tapa, Kapuk, dan Kembangan.
Di wilayah Sunter, Jakarta Utara, banjir masih merendam permukiman dan jalan di wilayah ini. Air limpasan dari Danau Sunter bahkan terlihat masih seperti kondisi sehari sebelumnya.
Koordinator Rumah Pompa Sunter Selatan Romdhoni mengatakan, air tidak dapat dibuang karena Kali Sentiong sudah penuh.
Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Utara Kasna menyebutkan, hujan yang masih turun pada Selasa pagi menyebabkan air terus meninggi. Sementara kali dan saluran air tak lagi sanggup menampung volume air.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.