Tak Ada Bantuan Makanan, Korban Banjir Serbu Gerobak Nasi Goreng
Yuliana, korban banjir lainnya mengaku, distribusi logistik belum merata dan masih sangat kurang.
Editor: Rendy Sadikin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pengungsi korban banjir di Rawa Buaya mengantre di depan gerobak nasi goreng. Beberapa warga lainnya memilih untuk membeli makanan lain seperti soto dan siomay.
Pedagang makanan yang berjualan persis di samping tenda penampungan nampak laris manis diborong pengungsi. "Belum dapat makan, terpaksa beli makan sendiri," ujar salah satu pengungsi korban banjir, Rabu (11/2/2015).
Waktu sudah menunjukkan pukul 13.43 WIB. Tetapi, makan siang belum juga datang. Korban banjir yang mengungsi di pos penampungan Vittoria Residence Duta Indah Karya, Rawa Buaya, Jakarta Barat sudah tak mampu menahan lapar.
"Hari ini belum dapat makan sama sekali. Daripada menunggu. Iya kalau dapat, kalau enggak?" ucap Eti Suheti pengungsi lainnya, yang merupakan warga RW 002.
Yuliana, korban banjir lainnya mengaku, distribusi logistik belum merata dan masih sangat kurang.
Kemarin, Selasa (10/2/2015) pembagian nasi bungkus hanya satu kali dalam sehari. Ia terpaksa harus merogoh koceknya sendiri untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
"Kemarin cuma dapat satu kali doang. Sekarang malah belum dapat makan," kata Yuliana. Jangankan dia, bayinya saja yang baru enam bulan juga kurang perhatian dari pemerintah setempat.
Alif, nama bayi itu hingga saat ini belum mendapatkan bantuan berupa popok dan susu bayi. "Baru dapat selimut saja itu juga rebutan. Susu sama popok beli sendiri," ucap Yuliana.
Perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai tukang jahit ini berharap distribusi bantuan segera datang dan merata. Tidak seperti kemarin dan hari ini.