Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Tak Ada Bantuan Makanan, Korban Banjir Serbu Gerobak Nasi Goreng

Yuliana, korban banjir lainnya mengaku, distribusi logistik belum merata dan masih sangat kurang.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Tak Ada Bantuan Makanan, Korban Banjir Serbu Gerobak Nasi Goreng
TRIBUN/WARTA KOTA/DANY PERMANA/ANGGA BHAGYA NUGRAH
Banjir merendam kawasan Boulevard Kelapa Gading Jakarta Utara, Selasa (10/5/2015). Hujan yang mengguyur Kota Jakarta tanpa henti sejak Senin 9 Februari 2015 mengakibat mayoritas wilayah DKI Jakarta terendam banjir. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pengungsi korban banjir di Rawa Buaya mengantre di depan gerobak nasi goreng. Beberapa warga lainnya memilih untuk membeli makanan lain seperti soto dan siomay.

Pedagang makanan yang berjualan persis di samping tenda penampungan nampak laris manis diborong pengungsi. "Belum dapat makan, terpaksa beli makan sendiri," ujar salah satu pengungsi korban banjir, Rabu (11/2/2015).

Waktu sudah menunjukkan pukul 13.43 WIB. Tetapi, makan siang belum juga datang. Korban banjir yang mengungsi di pos penampungan Vittoria Residence Duta Indah Karya, Rawa Buaya, Jakarta Barat sudah tak mampu menahan lapar.

"Hari ini belum dapat makan sama sekali. Daripada menunggu. Iya kalau dapat, kalau enggak?" ucap Eti Suheti pengungsi lainnya, yang merupakan warga RW 002.

Yuliana, korban banjir lainnya mengaku, distribusi logistik belum merata dan masih sangat kurang.

Kemarin, Selasa (10/2/2015) pembagian nasi bungkus hanya satu kali dalam sehari. Ia terpaksa harus merogoh koceknya sendiri untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

"Kemarin cuma dapat satu kali doang. Sekarang malah belum dapat makan," kata Yuliana. Jangankan dia, bayinya saja yang baru enam bulan juga kurang perhatian dari pemerintah setempat.

Berita Rekomendasi

Alif, nama bayi itu hingga saat ini belum mendapatkan bantuan berupa popok dan susu bayi. "Baru dapat selimut saja itu juga rebutan. Susu sama popok beli sendiri," ucap Yuliana.

Perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai tukang jahit ini berharap distribusi bantuan segera datang dan merata. Tidak seperti kemarin dan hari ini.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas