Inilah Hermawan, Korban Begal Motor Jalanan di Depok, Tunjukkan Luka-luka Sekujur Badan
Inilah Hermawan, korban begal motor jalanan di Depok, yang luka-luka di sekujur tubuh, tangan bahkan wajahnya.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Hermawan (30), petugas pengamanan dalam (Pamdal) DPR RI masih kelihatan lesu saat dijumpai Warta Kota di rumahnya di Kampung Sugutamu, RT 2/25, No 5, Kelurahan Bhakti Jaya, Sukmajaya, Depok, Rabu (11/2/2015).
Dua perban menempel di pipi sebelah kiri wajahnya.
Selain itu luka gores juga masih tampak jelas di hidung, di pipi kanan hingga ke telinga kirinya. Hermawan diduga menjadi korban begal motor di sekitar kawasan Fly Over UI, di wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (10/2/2015) dinihari lalu. "Ini di semua jari di tangan saya serta kaki dan badan juga masih ada luka goresan. Untuk dua perban kapas di pipi ini, karena pipi saya robek dan harus dijahit. Gak tahu ada berapa jahitan," ujar Hermawan lemah.
Ayah dua anak itu mengaku tak tahu pasti apakah dirinya benar-benar menjadi korban begal motor atau tidak pada Selasa dinihari lalu itu. Yang pasti kata dia saat itu ia baru pulang bertugas menjaga keamanan di Gedung DPR yang beragenda rapat penentuan untuk hal-hal yang diparipurnakan.
Hermawan lalu mengendarai sepeda motor Honda Revo warna hitam merah milik atasannya untuk menuju rumahnya di Kampung Sugutamu, Sukmajaya. "Saya pakai sepeda motor komandan saya dan seperti biasa melalui Jalan Lenteng Agung. Lalu sebelum Fly Over UI, niatnya mau belok ke kiri lewat Jalan Akses UI, Kelapa Dua," kata Hermawan yang mengaku sudah 8 tahun bekerja menjadi Pamdal DPR.
Namun entah mengapa, kata dia, tiba-tiba saja motornya terjatuh dan tubuhnya terhempas keras ke aspal dengan posisi wajah menghadap aspal. Saat itu, kata Hermawan, kondisinya gerimis dan situasi jalanan memang sepi. "Motor saya nyusruk dan saya jatuh dengan posisi tertelungkup, badan dan wajah menghadap aspal. Yang saya ingat saat itu memang gerimis. Badan saya terlempar agak jauh ke depan sebelah kiri," katanya.
Setelah itu, Hermawan mengaku tak sadarkan diri. Menurutnya dari Gedung DPR ia pulang pukul 23.00 malam lewat. "Jadi kemungkinan sampai di lokasi kejadian adalah jam 12 an malam," katanya. Setelah pingsan beberapa saat dan diperkirakan sekitar setengah jam, Hermawan lalu tersadar di lokasi kejadian.
"Saat itu orang udah ramai mengerubungi saya. Kata mereka saya dikira sudah tewas dan jadi korban begal motor," kata Hermawan. Kepada belasan orang yang mengerubunginya Hermawan menanyakan dimana sepeda motor yang dikendarainya.
"Kata mereka saat saya ditolong tidak ada sepeda motor. Tapi karena saya pakai helm, mereka mengira saya korban begal motor. Kata orang-orang di sana, lokasi itu memang rawan begal," tutur Hermawan.
Ia akhirnya dibawa beberapa orang yang menemukannya itu ke RS Bhayangkara Brimob Kelapa Dua, Depok. "Mereka lalu menelepon ayah saya. Kata ayah saya, yang menolong saya adalah mahasiswa UI," ujar Hermawan. Hermawan mengaku saat itu ia tidak merasa dijerat dengan tali jaring atau apapun. "Saya juga gak merasa ada yang mengikuti. Yang saya ingat, jalanan sepi dan tiba-tiba saya terjatuh," ujarnya.
Namun kata Hermawan, dari keterangan ayahnya Sanusi, sangat kuat dugaan bahwa dirinya adalah korban begal motor. "Keterangan Ayah saya itu juga, menurut keterangan dari orang-orang yang menolong saya," katanya. Bahkan kata Hermawan, ayahnya Sanusi mendapat informasi dari orang-orang yang menolongnya itu bahwa dirinya dijerat dengan tali jaring.
"Tapi saya gak merasa dijerat dan gak ada tali apapun di sana. Yang saya ingat saya jatuh dan pingsan, dan setelah sadar, motor saya hilang," ujar Hermawan. Hermawan menuturkan ia sudah mendatangi Mapolresta Depok menceritakan apa yang dialaminya.
Namun setelah diidentifikasi ternyata lokasi kejadian masuk wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan. "Lalu saya diantar lapor ke Polsek Jagakarsa. Di sana untuk sementara laporannya saya kehilangan kendaraan," kata Hermawan.
Hal itu katanya agar kendaraan milik komandannya itu bisa diketahui jika digunakan untuk hal-hal yang tidak baik. "Soalnya di dalam bagasi motor itu ada jaket Pamdal DPR dan atribut Pamdal lainnya. Semuanya punya komandan saya," tuturnya. Menurut Hermawan ia merupakan Pamdal DPR dari outsourcing. "Saya Pamdal DPR yang dari outsourcing bukan dari internal DPR dan karyawan," ujarnya.
Walau tidak tahu pasti apakah dirinya korban begal motor atau bukan, Hermawan mengaku trauma atas kejadian yang menimpanya.
Saat sudah kembali bekerja pada Jumat (13/2/2015) mendatang nanti, Hermawan mengaku akan berpikir dua kali jika pulang tengah malam.
"Saya sudah bilang ke istri. Kalau dapat shift sore dan harus pulang tengah malam, lebih baik saya nginep di kantor aja. Kalau sudah pagi baru pulang," ujarnya. Sebelumnya ayah Hermawan, Sanusi, menjelaskan bahwa anaknya itu menjadi korban begal motor, Selasa (10/2/2015) dinihari saat hendak pulang ke rumah mereka.
Jatuh dan Pingsan Seketika
Menurut Sanusi Hermawan yang melintas melalui Jalan Lenteng Agung dibegal di sekitar FO UI, hingga terjatuh. Penyebabnya kata Sanusi, karena Hermawan menabrak jebakan berupa tali jaring yang diduga di pasang pelaku. "Dari keterangan orang-orang di sana dan orang yang membawa anak saya ke rumah sakit, pelaku begal pakai jebakan tali jaring," ujarnya.
Akibatnya kata Sanusi, Hermawan terjatuh dan pingsan seketika. Setelah sadar, Hermawan mendapati motornya raib. Hermawan lalu dibawa ke RS Bhayangkara Brimob, Kepala Dua oleh sejumlah mahasiswa UI yang kebetulan melintas. "Dari informasi yang saya dapat, pelaku pasang tali jaring dan membuat anak saya jatuh. Setelah itu sepeda motornya diambil," kata Sanusi.
Menurut Sanusi, para mahasiswa UI yang menolong anaknya, memberitahunya melalui telepon Selasa dinihari sekira pukul 01.00. "Saat itu anak saya sudah di rumah sakit," kata Sanusi. Kasubah Humas Polresta Depok AKP Subandi membenarkan bahwa korban sempat akan membuat laporan ke Polresta Depok. "Namun setelah diidentifikasi lokasi kejadian masuk ke wilayah Jakarta Selatan. Sehingga korban kami arahkan membuat laporan di Polsek Jagakarsa," papar Subandi. Subandi membenarkan dugaan awal pihaknya bahwa Hermawan menjadi korban begal motor di lokasi yang masuk ke wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan. (Budi Malau)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.