Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sopir Taksi Korban Pembunuhan Ini Ternyata Sahabat Karib Menteri Rachmat Gobel

Almarhum pernah mempunyai keinginan bertemu Rachmat Gobel. Namun, hasrat korban tidak bisa terpenuhi. Karena dia selalu mentok bertemu satpam

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Sopir Taksi Korban Pembunuhan Ini Ternyata Sahabat Karib Menteri Rachmat Gobel
TRIBUN/DANY PERMANA
Menteri Perdagangan Rahmat Gobel di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (26/10/2014). (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, TEBET - Kedatangan Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Rahmat Gobel ke rumah duka korban ‎pembunuhan yaitu supir taksi Express, Tony Zahar (54) di Jalan Swadaya II RT 5 RW 9 nomor 20, Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (19/2) pagi memang sudah direncanakan. Pasalnya, korban yang ditemukan tewas dengan berlumuran darah itu merupakan sahabat karib dari orang nomor satu di Kementerian Perdagangan itu.

Hal ini diungkapkan oleh Siti‎ Masitoh, istri korban yang mengatakan bahwa Rachmat Gobel merupakan sahabat dekat dari almarhum sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Dimana, dahulu korban merupakan anak dari seorang pejabat di Departemen Luar Negeri dan tinggal di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

"Pak Rachmat itu teman akrab suami saya waktu SD. Jadi dia datang bareng teman-teman SD suami saya," kata ibu dari tiga orang anak itu kepada Wartakotalive.com di rumah duka, Kamis (19/2/2015).

Wanita yang menggunakan jilbab berwarna biru itu menuturkan bahwa Rachmat dan suaminya sempat mengenyam pendidikan di SD Meksiko, Hangtuah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Namun, beberapa tahun belakangan memang korban jarang menemui Rachmat karena kesibukannya yang luar biasa karena menjabat sebagai menteri.

Suatu saat, kata dia, almarhum pernah mempunyai keinginan untuk bertemu dengan Rachmat Gobel. Namun, hasrat korban tidak bisa terpenuhi. Karena dia selalu mentok bertemu dengan satpam di rumah Rachmat Gobel.

"Tadi juga saya bilang ke pak Rachmat, kalau suami saya mau ketemu dia. Terus dia (Rahmat) hanya tersenyum saja," tutur wanita yang tinggal di Citayam, Bogor, Jawa Barat itu.

Menurutnya, keinginan almarhum untuk bertemu Rachmat Gobel adalah ingin merubah nasib keluarganya. Pasalnya, selama hampir 3 tahun, korban ingin beralih profesi menjadi supir taksi. Padahal, latarbelakang dari korban merupakan di perhotelan dan restoran.

BERITA REKOMENDASI

"Bahasa Inggrisnya jago, karena sering dia ikut bapaknya ke luar negeri. Karena sudah tua dan perusahaan tidak ada yang mau terpaksa jadi supir taksi," kata dia.

Rachmat pun juga memberikan santunan kepada keluarga korban yang ditinggalkan. Akan tetapi, besarannya tidak diberitahu oleh Siti. Menurutnya, bantuan itu sangat membantu keluarganya. Dimana sekarang sudah tidak ada lagi tulang punggung keluarga.

"Yah, alhamdullilah diberikan santunan sama pak Rachmat. Karena saya ngga kerja, dan anak-anak masih kecil," kata dia.

Almarhum sendiri meninggalkan tiga orang anak yaitu‎ Adin Adnan (12), Nayla Natika (9), dan Muhammad Bintara (7)‎. Hampir selama dua tahun, korban dan keluarga jarang tinggal bersama di Bogor. Pasalnya, Tony yang merupakan supir taksi bandara tidak ingin mengecewakan perusahaan yang membayarnya.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas