Notabene Dekat Jantung Kekuasaan, Ini Kisah Sedih Siswa-siswa Jakarta Belajar di Kelas Mangkrak
Dekat dengan pusat kekuasaan, di Jakarta masih banyak kisah sedih siswa-siswa belajar di ruang kelas yang rusak berat. Haduuuh!
Editor: Agung Budi Santoso
Menurut Tiar Roselian, guru kelas IV SD Negeri 11 Pagi Rawa Badak Selatan, waktu belajar murid kelas I, II, dan III juga harus dikurangi. ”Yang awalnya tiga jam sekarang menjadi dua jam. Mau tidak mau harus seperti itu karena terbatasnya ruangan,” ucap Tiar.
Kisah serupa terjadi di Jakarta Barat. Deri Dwi Pratama (13) duduk lesehan di lantai depan kelas V SD Negeri 11-12 Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin. Ia dan beberapa temannya sedang menunggu siswa lain selesai belajar sambil membaca buku dan mengisi soal.
Pada Mei 2011, gedung SD Negeri 01 Pagi Duri Kepa terbakar. Sejak itu pula, ia dan 208 siswa lain menumpang belajar di SDN 11-12 Duri Kepa. Mereka mendapat jatah masuk siang, pukul 13.00.
Gedung SD Negeri 01 Pagi baru dibangun Agustus 2014 meskipun terbakar pada Mei 2011. Namun, pembangunan terhenti pada Desember 2014.
Bangunan sekolah yang sedang dibangun itu kini mangkrak. Hanya pilar-pilar penyangga dan kerangka bangunan yang terlihat dari balik gerbang. Tidak terlihat pekerja atau aktivitas apa pun di sana.
Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Barat Eyo Sunarya mengatakan, ada 62 sekolah yang akan diperbaiki pada tahun anggaran 2015. Kondisi ke-62 sekolah itu ada yang rusak parah, berat, dan belum dipagar.
Jakarta, dengan segala kemajuannya, seharusnya terbebas dari kendala untuk memenuhi kebutuhan warga yang sifatnya elementer, seperti akses pendidikan. Namun, terbukti, kebutuhan dasar ini pun belum terpenuhi dengan baik....
(Denty Piawai Nastitie/Saiful Rijal Yunus/Dian Dewi Purnamasari)