Ketua Panitia Angket: Memang Saya Takut Sama Pak Ahok
Ketua Panitia Angket DPRD DKI Mohammad Ongen Sangaji mengaku dirinya takut dengan Gubernur DKI Jakarta
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Panitia Angket DPRD DKI Mohammad Ongen Sangaji mengaku dirinya takut dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Pernyataan Ongen tersebut menyikapi pernyataan Ahok pagi ini terkait tantangan terhadap panitia angket supaya memanggilnya.
"Memang saya takut sama Pak Ahok, tidak berani. Saya tidak berani. Bapak (Ahok) minta Pergub, fraksi kasih," kata Ongen di Gedung DPRD DKI, Selasa (24/3/2015).
Dikatakannya saat ini panitia angket DPRD mendapat dukungan dari masyarakat DKI. Hal tersebut dengan diterimanya 35 000 foto kopi KTP berikut pernyataan tertulis. Jumlah tersebut akan terus bertambah sampai 500 ribu hingg 600 ribu fotoo kopi KTP warga DKI mendukung hak angket.
"Angket terus berjalan. Sampai sekarang masih rapat," ucapnya.
Pihaknya tinggal menghadirkan tim ahli untuk meminta pandangannya terkait apa yang sedang diselidiki DPRD. Tiga tim ahli yang akan dihadirkan diantaranya ahli hukum Tata Negara Irman Putra Sidin, Margarito Kamis, dan Pakar Komunikasi Politik Tjipta Lesmana.
"Banyak yang perlu saya minta agar kita paripurna tidak salah. Kita tidak begitu menguasai hukum di sini. Untuk memberi arahan. Ada kekuatan hukum dan rekomendasi. Dalam kebijakan-kebijakan pemerintah juga ada tim ahli. Tata negara, komunikasi, ilmu pemerintahan," ungkapnya.
Ongen mengaku dirinya akan menjelaskan berbagai dugaan pelanggaran yang dilakukan Ahok dalam paripurna, termasuk tentang etika dan norma gubernur. Dirinya mengaku tidak bisa diatur siapa pun sebagai ketua angket.
"Kalau ada yang dukung Ahok minta saya turun, saya turun juga. Saya turun dan saya akan bicara tentang kebenaran. Selama mimpin angket, tidak pernah nonton TV dan baca berita di koran. Saya tidak pernah keluar ruangan kecuali rapat," ungkap Ketua Fraksi Partai Hanura ini.