Ahok Heran Camat dan Lurah Tidak Tahu Cipulir Banjir 5 Hari
Kata Ahok, meskipun hanya terendam banjir satu jam, pejabat setempat lurah dan camatnya harus tahu.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku sudah menghubungi Wali Kota Jakarta Selatan untuk mengevaluasi camat dan lurah terkait banjir yang menggenangi Pasar Cipulir dalam lima hari ini.
"Saya sudah kontak Wali Kota, saya sudah bilang itu camat dan lurah harus dikasih peringatan, dievaluasi, kenapa lurah camat tidak memperhatikan termasuk Sudin (Suku Dinas) Tata air. Ya masa wilayah anda terendem lima hari tidak tahu," ungkap pria yang akrab disapa Ahok di Balai Kota, Rabu (25/3/2015).
Dikatakan dia, meskipun hanya terendam banjir satu jam, pejabat setempat lurah dan camatnya harus tahu.
Untuk menangani banjir di Cipulir tersebut, dikatakan mantan Bupati Belitung Timur ini sudah meminta Dinas Pemadam Kebakaran untuk turut serta menyedot air yang menggenang di wilayah tersebut.
"Kalau daerah cekungan bagaimana, ya pasang pompa. Kalau pompa tidak ada, rusak bagaimana, pakai pompa mobile, pompa mobile kurang ada pemadam kebakaran yang bisa sedot air 30 centi meter," ungkapnya.
Ahok menilai, dibiarkannya Pasar Cipulir terendam banjir hingga lima hari akibat tidak ada empati dan kepedulian dari pejabat setempat.
"Ini memang cuma tidak ada empati, tidak peduli. Pedagang bilang, Ahok jangan berantem melulu, Cipulir banjir lima hari. Saya kontak mereka," ucapnya.