Juru Bicara Polda Metro: Polisi Juga Manusia
"Polisi juga manusia, dan manusia ciptaan Tuhan. Menyebut polisi begitu sama saja menghina ciptaan Tuhan," kata Martinus.
Editor: Hasanudin Aco
Martinus butuh keterangan mereka sebelum menyampaikannya ke media. Dua bintara di Ditlantas itu didampingi Kasubdit Keamanan dan Keselamatan Ditlantas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Irvan Satya saat memenuhi panggilan Martinus.
Martinus mengaku Brigadir M punya dua kesalahan. Ada dua perkataan 'M' di video yang diucapkan dengar keras dan kasar. Antara lain kalimat 'Saya petugas dan saya berhak' dan kalimat 'Saya minta semua penumpang turun sekarang'. Kalimat itu terlontar dari mulut 'M' setelah penumpang bus memaki dan menghujatnya.
"Itu kurang santun dan kurang pas. Kami meminta maaf," ucap Martinus. Selain itu Martinus juga meminta agar masyarakat tak berhenti memberikan informasi seperti itu. Sehingga perbuatan polisi di lapangan bisa terus dipantau.
Tapi Martinus juga agak kesal dengan komentar-komentar yang meluncur di YouTube. Ada salah satu komentar yang menyebut 'Polisi Anjing'. Martinus meminta agar masyarakat tetap santun di media sosial.
"Polisi juga manusia, dan manusia ciptaan Tuhan. Menyebut polisi begitu sama saja menghina ciptaan Tuhan," kata Martinus, juru bicara Polda Metro Jaya ini.
Tapi polisi tak akan memperpanjang hujatan dan caci maki di medsos itu ke jalur hukum.
Sementara itu, Irvan mengaku hal-hal ini sebenarnya sering terjadi di lapangan. Dan, kata Irvan, polisi memang punya hak meminta surat-surat kendaraan dan SIM pengemudi apabila terjadi sesuatu.
Menurut Irvan sebenarnya kasus itu sudah selesai di lapangan. Polisi tak menilang sopir bus Transjakarta. Dan pemotor juga sudah setuju tak melanjutkannya.
"Sudah banyak terjadi polisi mendamaikan pengendara yang bertabrakan di jalanan. Apalagi bila tak ada kerugian materi dan korban, serta kedua pihak sepakat," ucap Irvan.
Tapi begitu video itu beredar di YouTube, ternyata kasus itu jadi belum selesai.
"Pemotornya sudah tidur nyenyak, pengemudi bus Transjakartanya sudah tidur nyenyak, dan sekarang justru giliran polisi yang pusing," ucap Irvan kepada wartawan ketika jumpa pers di Balai Wartawan Polda Metro Jaya, Kamis (26/3/2015) sore.
Dan benar saja, dua hari ini fokus beberapa pejabat utama Polda Metro Jaya hanya untuk mengungkap kasus video ini. Padahal kasusnya sendiri sudah beres. Pemotor dan pengemudi Transjakarta sudah didamaikan.
Tapi Irvan berjanji akan menuntaskan konfirmasi soal video ini. Saat ini Polisi belum mendapat keterangan dari sopir Bus Transjakarta dan pemotor yang mengaku ditabrak bus Transjakarta itu. Dan Irvan sudah meminta pemotor dan sopir busnya dicari.
"Saya sudah minta untuk terus dicari orang-orangnya. Saya juga penasaran," kata Irvan.
Penulis: Theo Yonathan Simon Laturiuw
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.