Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Taufik: Ahok Tak Pernah Mau Ngaku Salah

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik menganggap Gubernur Basuki Tjahaja Purnama selalu menyalahkan orang lain

Editor: Sanusi
zoom-in Taufik: Ahok Tak Pernah Mau Ngaku Salah
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat akan berangkat dari Balai Kota, Jakarta Pusat, menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla, Senin (23/3/2015). Pemprov DKI Jakarta hari ini akan menyerahkan APBD 2014 ke Kementiran Dalam Negri seusai rapat tertutup di jajarannya. WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik menganggap Gubernur Basuki Tjahaja Purnama selalu menyalahkan orang lain, dan tak pernah menyadari kesalahannya sendiri.

Taufik menyampaikan hal tersebut menanggapi pernyataan Ahok (sapaan Basuki) yang menganggap para anggota DPRD acapkali melontarkan kata-kata rasis kepadanya.

"Dia cuma melemparkan kesalahan pada orang lain, kesalahan pada dirinya tidak pernah dilihat. Omongan dia lebih parah dari rasis. Udah ngomong t**, g*bl*k, b*j*ng*n, lebih parah mana coba?" kata Taufik, di Gedung DPRD, Kamis (26/3/2015).

Perihal mengenai adanya perkataan kasar dan rasis yang diduga ditujukan kepada Ahok dan diduga diucapkan anggota DPRD pada rapat mediasi di Kantor Kemendagri, Kamis (5/3/2015) yang lalu, Taufik menganggapnya hal itu diakibatkan sikap Ahok yang lebih dulu memarahi pejabat bawahannya di hadapan orang banyak.

"Ada sebab akibat. Kalau memang mau maki-maki Ahok harusnya dari awal dong, pas dia datang. Tapi kan enggak. Ada dialog dulu. Terus dia maki-maki anak buah di depan publik, dari mulai duduk sampai berdiri. Pas diingatkan, tapi dia bunyi terus. Akhirnya ada spontanitas," ujar Taufik.

Taufik kemudian menyebut tindakan Ahok yang sebenarnya pada rapat mediasi yang lalu, lebih parah ketimbang yang terekam video yang kemudian diunggah ke YouTube. Menurut Taufik, video yang diunggah ke YouTube adalah video yang telah melewati proses editing.

"Itu videonya udah dipotong sama Humas Pemprov. Pas yang berdirinya itu ada yang dipotong. Baru kemudian teman-teman ngingetin, 'eh gubernur, jangan lu maki-maki anak buah di depan publik dong'," ujar politisi Partai Gerindra itu.

Berita Rekomendasi

Atas dasar itu, Taufik menganggap, tak ada alasan bagi Badan Kehormatan DPRD untuk memanggil anggotanya yang diduga telah melontarkan kata-kata kasar ke Ahok. Apalagi, kata Taufik, bila panggilan itu karena diminta oleh Ahok.

"BK kan ada aturan main. Enggak bisa disuruh-suruh. Jadi (Ahok) jangan nyuruh-nyuruh," ucap politisi Partai Gerindra itu.(Alsadad Rudi)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas